Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pembelajaran Bahasa Indonesia dalam membangun kemampuan literasi membaca siswa kelas III di SDN Sidodadi I/153 Surabaya. Literasi membaca merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan dasar karena berkaitan langsung dengan keberhasilan siswa dalam memahami berbagai materi pelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah 24 siswa kelas III dan guru kelas yang berperan aktif dalam kegiatan literasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 24 siswa, 19 siswa (79,2%) menunjukkan kemampuan membaca yang baik, 2 siswa (8,3%) cukup lancar membaca, dan 2 siswa lainnya (8,3%) belum bisa membaca dengan baik. Hambatan yang ditemukan terbagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi rendahnya minat belajar siswa serta kurangnya pembiasaan membaca di rumah. Sedangkan faktor eksternal meliputi tingginya intensitas penggunaan gadget yang mengalihkan perhatian siswa, serta kurangnya dukungan dan kontrol dari orang tua. Salah satu praktik baik yang ditemukan adalah kegiatan pembiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, yang telah dijalankan secara konsisten dan terbukti memberi dampak positif terhadap peningkatan minat dan kemampuan membaca siswa. Penelitian ini menekankan pentingnya sinergi antara guru, sekolah, dan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang mendukung budaya literasi. Peneliti merekomendasikan penguatan program literasi sekolah berbasis kolaboratif, serta perlunya studi lanjutan dengan pendekatan kuantitatif atau eksperimen untuk mengevaluasi efektivitas program literasi secara lebih mendalam.