Penelitian ini bertujuan mengkaji secara ekspositori perikop 2 Raja-raja 6:8-9 untuk memahami strategi Kristen dalam menghadapi konflik. Permasalahan utama yang diangkat adalah bagaimana umat Kristen dapat menyusun strategi yang berlandaskan pewahyuan dan hikmat ilahi, bukan hanya pada pertimbangan rasional manusia. Teks ini menampilkan dua pendekatan yang kontras: strategi Raja Aram yang mengandalkan perencanaan manusiawi dan strategi Raja Israel yang bertumpu pada pewahyuan Tuhan melalui nabi Elisa. Penelitian ini menggunakan metode ekspositori dengan analisis teologis-kontekstual, memperhatikan struktur teks, latar belakang historis, dan pesan teologis yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Kristen lahir dari relasi intim dengan Tuhan, kepekaan terhadap suara-Nya, serta ketaatan dalam melaksanakan kehendak-Nya. Strategi ini bukan sekadar respons taktis, melainkan tindakan yang dipimpin oleh hikmat ilahi untuk menghadapi tantangan rohani maupun praktis. Penelitian ini menegaskan relevansi teks 2 Raja-raja 6:8-9 bagi kepemimpinan dan pelayanan Kristen kontemporer, khususnya dalam merespons konflik internal, membangun visi pelayanan, serta mengintegrasikan pewahyuan ilahi dalam pengambilan keputusan strategis. Kebaruan kajian ini terletak pada pendekatan ekspositori yang memadukan dimensi biblika, teologis, dan praktis dalam merumuskan paradigma strategis Kristen yang transformatif.