Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Potensi Bahaya Pada Proses Operasional Pt. Pelindo Regional 4 (Persero) Gorontalo Menggunakan Metode PHA (Preliminary Hazard Analysis): Analysis of Potential Hazards in the Operational Process of PT. Pelindo Regional 4 (Persero) Gorontalo Using the PHA (Preliminary Hazard Analysis) Method Indi Rahmawati Tobuto; Laksmyn Kadir; Putri Ayuningtias Mahdang
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 9: September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i9.8594

Abstract

Kegiatan operasional di lingkungan pelabuhan merupakan aktivitas yang memiliki risiko kerja tinggi, terutama pada proses bongkar muat, relokasi peti kemas, dan stuffing/stripping, yang melibatkan penggunaan alat berat, pengangkutan manual, serta paparan langsung terhadap cuaca ekstrem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bahaya, tingkat risiko, dan upaya pengendalian risiko pada proses operasional PT. Pelindo Regional IV (Persero) Gorontalo dengan menggunakan metode Preliminary Hazard Analysis (PHA). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja bagian operasional sebanyak 36 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja paling banyak merasakan potensi bahaya pada aktivitas bongkar muat dan relokasi, terutama yang berkaitan dengan bahaya fisik seperti terjatuh dari ketinggian, tergencet alat berat, hingga terpeleset akibat permukaan kerja yang licin. Selain itu, ditemukan juga bahaya kimia (asap kendaraan dan debu), ergonomi (posisi kerja tidak nyaman), serta psikososial (beban kerja berlebih dan tekanan waktu). Berdasarkan penilaian risiko menggunakan standar AS/NZS 4360:2004, sebagian besar bahaya berada pada tingkat risiko substantial dan priority 1, yang berarti memerlukan penanganan segera. Upaya pengendalian risiko dilakukan mengikuti hierarki pengendalian risiko, mulai dari eliminasi, substitusi, pengendalian teknik, pengendalian administratif, hingga penggunaan alat pelindung diri (APD).