Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI IOT UNTUK PEMANTAUAN KELEMBABAN TANAH DAN DEBIT AIR SERTA PENGENDALIAN IRIGASI TETES Kencana, Ida Bagus Adi; Arimbawa, I Wayan Agus; Wedashwara, I Gde Putu Wirarama W
JTIKA (Jurnal Teknik Informatika, Komputer dan Aplikasinya) Vol 7 No 2 (2025): September 2025
Publisher : Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jtika.v7i2.480

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan Internet of things (IOT) dalam sistem irigasi tetes untuk memantau kelembaban tanah dan debit air secara otomatis. Sensor kelembaban tanah dan sensor aliran air digabungkan ke mikrokontroler NodeMCU ESP8266 dan Arduino Uno. Teknologi ini memonitor kondisi tanah secara real time dan mengontrol penyiraman berdasarkan tingkat kelembaban. Pengujian selama tiga hari dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan sistem dalam menyesuaikan penyiraman dengan kondisi tanah. Hasilnya menunjukkan bahwa perangkat ini dapat mendeteksi perubahan kelembapan tanah dan menyiram air secara otomatis ketika berada di bawah ambang batas yang telah ditentukan (44%) yang telah dikalibrasi sesuai dengan kebutuhan tanaman cabai. Pada hari pertama, penyiraman dilakukan satu kali, dengan total debit air 0,776 liter. Penyiraman dilakukan sebanyak dua kali pada hari kedua, dengan total debit air 0,977 liter. Sementara itu, pada hari ketiga, penyiraman dilakukan dua kali dengan total debit air 0,881 liter, untuk mengimbangi tingkat kelembapan tanah. Meskipun sistem ini telah terbukti efektif dalam mengoptimalkan penyiraman, terdapat beberapa keterbatasan dalam implementasinya. Sensor kelembaban tanah (YL-69) dapat mengalami fluktuasi pembacaan, terutama jika terdapat endapan mineral atau kondisi tanah yang berubah, sehingga kalibrasi rutin diperlukan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem irigasi berbasis IOT dapat secara otomatis mengoptimalkan penyiraman berdasarkan data kelembaban tanah dan debit air. Dengan teknologi ini, sistem dapat bereaksi terhadap perubahan kondisi lingkungan, memastikan bahwa penyiraman hanya dilakukan jika diperlukan.
Penerapan Metode Irigasi Tetes Guna Mendukung Kegunaaan Air yang Efisien di Desa Ketangga Kecamatan Suwela Kabupaten Lombok Timur Hermawan, Hendri; Alawiyah, Tutik; Imani, Nuansa Putty; Saidah, Humairo; Irawan, Almira Ursula; Zamharia, Martiana; Ardhanareswari, Putu Diah; Aini, Rohadatul; Kencana, Ida Bagus Adi; Natalia, Elya; Widyasari, Ni Made Cahya Devi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.9019

Abstract

Water scarcity and rainfall uncertainty in Ketangga Village is one of the adversities in developing rainfed agriculture. This condition causes the agricultural land then more often left not planted during the dry season. Ketangga Village is located on the slopes of Mount Rinjani and has very fertile land and the best quality agricultural products. For this reason, the Mataram University Real Work Lecture Team (K.K.N.) held the introduction of Drip Irrigation to the Swela Village community so that villagers can still grow crops even with limited water. The activity was carried out in two stages, namely socialization, whereby resource persons from agricultural extension workers were presented, and drops of irrigation demonstrations were made on the land of one of the residents. Counseling and demonstrations have been carried out and are running well. The community was very enthusiastic about welcoming this activity, as seen from the many participants who attended counseling. The Swela community feels happy because those who previously did not know about drip irrigation technology now know how to make their drips using simple and accessible materials to find in the market. While spreading information about appropriate technology for agriculture businesses on dry land, this activity is also expected to stimulate community creativity in overcoming difficulties in providing irrigation water for their agricultural businesses.