Abstrak: Pengembangan kurikulum Bahasa Arab di madrasah memiliki urgensi tinggi mengingat perannya sebagai bahasa utama dalam memahami ajaran Islam, namun masih menghadapi berbagai kendala dalam hal efektivitas pembelajaran, integrasi nilai-nilai keislaman, serta relevansi dengan kebutuhan zaman. Artikel ini bertujuan untuk menyusun tinjauan sistematis terhadap berbagai pendekatan, teori, dan model pengembangan kurikulum Bahasa Arab di madrasah, dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan masing-masing model serta menawarkan rekomendasi pengembangan yang holistik dan kontekstual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka terhadap berbagai sumber ilmiah terkini, dengan kriteria inklusi mencakup publikasi lima tahun terakhir yang relevan secara empiris maupun teoritis. Hasil kajian menunjukkan bahwa model integratif (kurikulum nasional-pesantren), pendekatan nadhariyyah al-wihdah, multiliterasi berbasis kearifan lokal, hingga pendekatan berbasis teknologi dan ACTFL telah diterapkan dengan hasil bervariasi. Keberhasilan pengembangan kurikulum sangat ditentukan oleh keterlibatan guru, relevansi konteks lokal, serta kesiapan infrastruktur digital. Meski terdapat berbagai inovasi, ditemukan pula tantangan berupa ketidaksiapan guru, keterbatasan sarana, dan kesenjangan antara idealisme kurikulum dan praktik lapangan. Dengan menyintesis temuan-temuan tersebut, artikel ini merekomendasikan model pengembangan kurikulum Bahasa Arab yang adaptif secara digital, berbasis nilai spiritual, dan relevan dengan dinamika sosial budaya madrasah masa kini.