Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH VARIASI FIBERGLASS DAN FLY ASH TERHADAP PERFORMA BETON PERVIOUS Prasetiyo, Moch Farkhan; Suryadi, Akhmad
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 6 No. 3 (2025): EDISI SEPTEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jos-mrk.v6i3.8073

Abstract

Beton pervious merupakan beton dengan pori – pori, yang memungkinkan air untuk melewatinya, biasanya digunakan untuk mengurangi limpasan air hujan dan aplikasinya pada tempat parkir dan trotoar. Studi ini bertujuan untuk menilai dampak variasi pemanfaatan fly ash dan fiberglass terhadap kinerja beton pervious. Pengujian mencakup uji fisik bahan, desain campuran sesuai ACI 522R, serta pengujian kekuatan tekan, kekuatan tarik belah, dan permeabilitas pada usia 7, 14, dan 28 hari. Variasi fly ash yang diaplikasikan adalah 13%, 16%, dan 19% sebagai pengganti sebagian semen, sementara fiberglass digunakan sebesar 0,2%, 0,4%, dan 0,6% terhadap volume beton, masing – masing persentase fly ash dan fiberglass menggunakan 3 benda uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi 16% fly ash menghasilkan kekuatan tekan maksimum sebesar 15,53 MPa dan kuat tarik belah tertinggi sebesar 1,43 MPa pada umur 28 hari. Dalam campuran fiberglass, komposisi terbaik adalah 0,4%, dengan kekuatan tekan mencapai 11,85 MPa dan kekuatan tarik belah 1,78 MPa. Pada permeabilitas, nilai maksimum tercatat pada beton tanpa fly ash sebesar 26,05 cm/s, sedangkan nilai minimum ditemukan pada campuran 16% fly ash sebesar 19,87 cm/s, menunjukkan bahwa struktur beton lebih padat. Kombinasi terbaik 16% fly ash dan 0,4% fiberglass menciptakan keseimbangan antara kekuatan dan permeabilitas, dengan nilai kuat tekan 14,63 MPa, kuat tarik belah 1,40 MPa, dan permeabilitas 18,54 cm/s. Analisis relasi antar parameter menunjukkan bahwa kuat tarik belah bertambah sejalan dengan peningkatan kuat tekan, mengindikasikan korelasi positif yang konsisten. Sebaliknya, terdapat hubungan negatif antara kuat tekan dan permeabilitas, di mana peningkatan kuat tekan cenderung menurunkan permeabilitas. Ini terjadi karena peningkatan kekuatan beton sering kali berkaitan dengan pengisian rongga atau pori, yang menghasilkan penurunan aliran air. Oleh karena itu, penentuan rasio fly ash dan fiberglass yang sesuai sangat krusial untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan mekanis dan kemampuan drainase beton pervious.