The bajakah plant is a liana that belongs to Fabaceae family. The bajakah plant has characteristics of a large, sturdy, strong trunk and has various color of sap such as yellow, red, and white, and can grow to a height of up to 50 meters. The Mualang Dayak tribe in Tabuk Hulu Village possesses ancestral local knowledge in utilizing bajakah plants, from their usage to the processing methods employed by the community in Tabuk Hulu Village. Therefore, the aim of this research is to describe the local knowledge of the Mualang Dayak tribe in Tabuk Hulu Village, Sekadau Regency, in utilizing bajakah plants. The method used in this research is a survey method with respondent sampling using the purposive sampling technique. The research results from 194 respondents identified 3 types of bajakah plants in Tabuk Hulu Village, namely yellow bajakah, red bajakah, and white bajakah. However, currently, only 2 types of bajakah are utilized by the community, namely red bajakah and white bajakah. The form of utilization of the bajakah plant by the community is for traditional medicine and the making of bajakah tea. Based on the UV analysis results, it shows that the most widely used bajakah plant by the community is the red bajakah with a percentage of (0.91%). Keywords: Bajakah Plant, Tabuk Hulu Village, Utilization. Abstrak Tumbuhan bajakah merupakan tumbuhan liana yang termasuk ke dalam famili Fabaceae. Tumbuhan bajakah memiliki karakteristik batang yang besar, kokoh, kuat dan memiliki warna getah yang bervariasi seperti warna kuning, merah dan putih serta dapat tumbuh dengan ketinggian hingga 50 meter. Masyarakat Suku Dayak Mualang di Desa Tabuk Hulu memiliki pengetahuan lokal yang sudah turun-temurun dalam memanfaatkan tumbuhan bajakah baik dari bentuk pemanfaatannya hingga bentuk pengolahan dari tumbuhan bajakah oleh masyarakat di Desa Tabuk Hulu sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan pengetahuan lokal masyarakat Suku Dayak Mualang di Desa Tabuk Hulu Kabupaten Sekadau dalam memanfaatkan tumbuhan bajakah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pengambilan sampel responden menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dari 194 responden ditemukan 3 jenis tumbuhan bajakah yang ada di Desa Tabuk Hulu yaitu bajakah kuning, bajakah merah dan bajakah putih. Namun untuk sekarang hanya 2 jenis bajakah yang dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu bajakah merah dan bajakah putih. Bentuk pemanfaatan tumbuhan bajakah oleh masyarakat yaitu digunakan untuk pengobatan tradisional dan pembuatan teh bajakah. Berdasarkan hasil analisis UV menunjukkan bahwa tumbuhan bajakah yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah bajakah merah dengan persentase sebesar 0,91%. Kata kunci: Tumbuhan Bajakah, Desa Tabuk Hulu, Pemanfaatan