Abstract: Value-based community organizations, such as the Komunitas Akhwat Sholehah (KoAS) in Kisaran, face significant challenges in enforcing internal discipline. The manual and subjective process of imposing sanctions for violations often leads to perceptions of injustice, inconsistency, and inefficiency. This research aims to design and build a Decision Support System (DSS) model to assist the KoAS management in determining sanctions more objectively, transparently, and accountably. The research methodology uses a waterfall approach, including needs analysis, system design, model implementation, and testing through simulation. The core decision-making logic is implemented using the Simple Additive Weighting (SAW) method, chosen for its ability to accommodate various violation criteria simply and transparently. The result is a conceptual prototype and case simulation demonstrating the system's ability to process violation data based on weighted criteria to produce the most appropriate sanction recommendations. The main contribution is the application of a quantitative management tool (DSS/SAW) in the unique socio-technical context of a religious community, offering a technology-based internal governance model to enhance procedural justice and member trust.Keywords: Decision Support System; Governance; Procedural Justice; Simple Additive Weighting; Value-Based Community Abstrak: Organisasi komunitas berbasis nilai, seperti Komunitas Akhwat Sholehah (KoAS) di Kisaran, menghadapi tantangan signifikan dalam menegakkan disiplin internal. Proses penjatuhan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan secara manual dan subjektif sering kali menimbulkan persepsi ketidakadilan, inkonsistensi, dan inefisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sebuah model Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat membantu pengurus KoAS dalam menentukan sanksi secara lebih objektif, transparan, dan akuntabel. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan waterfall, yang mencakup tahap analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi model, dan pengujian melalui simulasi. Logika pengambilan keputusan inti dalam sistem ini diimplementasikan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW), yang dipilih karena kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kriteria pelanggaran secara sederhana dan transparan. Hasil penelitian ini berupa sebuah prototipe konseptual dan simulasi kasus yang menunjukkan kemampuan sistem dalam memproses data pelanggaran berdasarkan kriteria yang telah dibobotkan untuk menghasilkan rekomendasi sanksi yang paling sesuai. Kontribusi utama dari penelitian ini adalah demonstrasi penerapan alat manajemen kuantitatif (SPK/SAW) dalam konteks sosio-teknis unik sebuah komunitas keagamaan, yang menawarkan sebuah model tata kelola internal berbasis teknologi untuk meningkatkan keadilan prosedural dan kepercayaan anggota.Kata kunci: Keadilan Prosedural; Komunitas Berbasis Nilai; Simple Additive Weighting; Sistem Pendukung Keputusan; Tata Kelola