Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Etika Penyebaran Ayat Al-Qur’an dalam Media Digital: Kajian Literatur atas Tantangan dan Prinsip Qur’ani Irawan, Jimi; Bashori, Bashori
FATHIR: Jurna Studi Islam Vol 2 No 3 (2025): FATHIR: Jurnal Studi Islam
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/fathir.v2i3.330

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mengubah lanskap dakwah Islam secara fundamental, termasuk dalam penyebaran ayat-ayat al-Qur’an yang kini banyak dibagikan melalui media sosial dalam bentuk teks, video, dan audio-visual. Meskipun membuka peluang luas menyebarkan pesan keagamaan, fenomena ini juga menimbulkan tantangan serius, seperti penyalahgunaan konteks ayat, interpretasi serampangan, dan komodifikasi wahyu demi viralitas. Artikel ini mengkaji prinsip etika Qur’ani dalam penyebaran ayat al-Qur’an di media digital serta tantangan epistemik dan moral yang menyertainya. Dengan pendekatan kualitatif-deskriptif melalui studi pustaka, ditemukan bahwa prinsip tabayyun (klarifikasi), ḥikmah (kebijaksanaan), ‘adālah (keadilan), dan amanah (tanggung jawab ilmiah) relevan sebagai kerangka etik penyebaran ayat yang bertanggung jawab. Pendekatan maqasid al-syari’ah memperkuat urgensi penyebaran ayat yang benar secara isi serta memberi maslahat dan menghindari mafsadat sosial. Kajian ini juga menekankan pentingnya literasi digital Qur’ani sebagai fondasi budaya dakwah digital yang sehat dan reflektif. Penyebaran ayat Al-Qur’an di era digital menuntut sinergi antara nilai wahyu, etika komunikasi, dan kecakapan digital untuk menjaga kesucian pesan ilahi dan mencegah penyimpangan makna di ruang publik. Penguatan kapasitas intelektual dan spiritual pelaku dakwah digital menjadi kunci menghadapi misinformasi dan disinformasi. Oleh karena itu, sinergi ulama, akademisi, dan praktisi teknologi informasi diperlukan untuk merumuskan pedoman etis adaptif agar penyebaran ayat suci tetap terjaga dan berdampak positif bagi umat. Upaya ini juga harus didukung regulasi proporsional dan kesadaran kolektif pengguna media digital agar dakwah al-Qur’an berlangsung inklusif, edukatif, dan inspiratif di masyarakat modern.
Penciptaan Manusia menurut QS. Al-Mu’minun Ayat 12-14: Studi Tafsir dan Sains Irawan, Jimi; Hamzani, Ahmad Adil; Mujahid, Ahmad; Ramadhan, Hasan Gilang; Pratama, Irgi Putra
Jimmi: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2025): JIMMI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/jimmi.v2i3.314

Abstract

Penafsiran dilakukan dengan mengkaji empat kitab tafsir representatif dari berbagai periode: al-Tabari, al-Razi, al-Maraghi, dan Quraish Shihab. Masing-masing mufassir menunjukkan pendekatan berbeda, dari naratif-riwayat dan rasional-filosofis hingga pendekatan ilmiah dan eksistensial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka. Hasil analisis menunjukkan adanya kesesuaian antara narasi al-Qur’an dan temuan embriologi modern, seperti tahapan nuthfah, ‘alaqah, dan mudghah. Lebih jauh, artikel ini mengidentifikasi tiga pola integrasi tafsir dan sains: korespondensi terminologis, sinkronisasi kronologis, dan komplementaritas epistemologis. Penciptaan manusia dalam ayat tersebut tidak hanya menggambarkan proses biologis, tetapi juga menyiratkan pesan ketauhidan, tanggung jawab moral, dan kemuliaan eksistensi manusia. Hasil penelitian ini memperkuat pentingnya pendekatan tafsir integratif dalam menjembatani pemahaman keislaman dan ilmu pengetahuan kontemporer