Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kondisi Kebangkrutan Dengan Model Ohlson(1980) O-Score Sujimantoro, Sujimantoro; Muthmainnah, Muthmainnah
Future : Jurnal Manajemen dan Akuntansi Vol 4, No 2: Maret (2017)
Publisher : Universitas Yapis Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbankan memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Perbankan merupakan perusahaan yang dalam kegiatannya berhubungan langsung dengan masyarakat. Kondisi perekonomian yang masih belum menentu mengakibatkan tingginya risiko suatu perusahaan untuk mengalami kesulitan keuangan atau bahkan kebangkrutan. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar analisis kebangkrutan dan dapat membantu mengintepretasikan berbagai hubungan serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai kondisi bank apakah dapat bertahan atau tidak (S.Munawir, 2002: 292).  Analisis kesulitan keuangan yang akurat menjadi hal yang sangat krusial bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan kesulitan keuangan umumnya dapat mengarah pada kebangkrutan. Oleh karena itu, dengan mengetahui kondisi kesulitan keuangan, perusahaan dapat segera melakukan tindakan lebih baik untuk mengurangi risiko kerugian bisnis atau bahkan menghindarinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji analisis kondisikebangkrutan pada perusahaan perbankanGo Public yang terdaftar diBursaEfekIndonesiaPeriode 2011 – 2013 dengan menggunakan Analisis Model Ohlson O-Score. Metode Penelitian penelitian ini bersifat Kuantitatif, dengan menggunakan metode Ohlson untuk melihat kondisi  kebangkrutan periode 2011-2013 di perusahaan perbankan. Teknik analisis yang digunakan adalah model Ohlson O-score. Dengan menggunakan sembilan indikator yang mewakili skala dan rasio keuangan dengan rumus O-Score = O = 1,32 - 0,407X1 + 6,03X2 – 1,43X3 + 0,0757X4 – 2,37X5 – 1,83X6 + 0,285X7 – 1,72X8 – 0,521X9. Dengan kriteria penilaian jika O-Score > 3,8% berarti perusahaan mengalami kebangkrutan dan jika O-Score < 3,8% dikategorikan sebagai perusahaan yang sangat sehat. Hasil Penelitian Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian sebanyak 25 bank go public hasil analisisfinancial distressyang dialamioleh perbankan pada tahun 2011yaitu 92% bank mengalami kondisi distress dan 8% bank dalam kondisi sehat , lalu meningkatpadatahun2012 dan 2013menjadi96% bank di analisis dalam kondisi distress dan 4% bank dalam kondisi sehat.  Kata kunci : Ohlson O-Score, Analisis Kebangkrutan