Kemajuan teknologi telah mendorong digitalisasi di sektor keuangan, terutama dalam sistem pembayaran non-tunai (cashless payment). Generasi Z, sebagai kelompok yang tumbuh di era digital, semakin terbiasa dengan transaksi digital, yang memberikan kemudahan tetapi juga menimbulkan tantangan dalam pengelolaan keuangan pribadi. Fenomena jarak psikologis dalam transaksi digital sering kali membuat individu kurang menyadari jumlah uang yang dihabiskan, sehingga meningkatkan kecenderungan konsumtif, terutama pada individu dengan self-control yang rendah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh self-control terhadap pengelolaan keuangan pribadi Generasi Z di era cashless society, self-control memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pengelolaan keuangan pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat self-control seseorang, semakin baik pula pengelolaan keuangannya. Dalam konteks cashless society, di mana kemudahan pembayaran digital dapat memicu perilaku konsumtif, self-control menjadi kunci utama dalam menjaga disiplin keuangan. Generasi Z yang memiliki kemampuan kontrol diri tinggi cenderung mampu mengelola pengeluaran dengan bijak, menyusun anggaran dengan terencana, serta memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh self-control terhadap pengelolaan keuangan pribadi Generasi Z di era cashless society. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui survei pada Generasi Z di Kota Cimahi. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan tentang peran self-control dalam mencegah perilaku konsumtif dan meningkatkan kesadaran finansial, sehingga Generasi Z mampu mengelola keuangan mereka dengan lebih bijaksana.