Pneumonia komunitas adalah peradangan akut parenkim paru pada masyarakat disebabkan mikroorganisme, bukan disebabkan mycobacterium tuberkulosis. Pneumonia penyebab terbesar kematian balita di dunia, tahun 2019 jumlah kematian balita sebanyak 740.180 karena pneumonia. Faktor risiko meliputi malnutrisi, kepadatan penduduk, dan lingkungan. Sistem Informasi Geografis merupakan komputer berbasis sistem memberikan informasi digital dan analisis terhadap objek serta fenomena karakteristik pada lokasi geografis. Tujuan penelitiannya mengetahui proses pengumpulan data balita pneumonia di Puskesmas Mergangsan, trend peta persebaran balita pneumonia tahun 2021 dan menganalisis faktor risikonya berdasarkan curah hujan dan kepadatan penduduk. Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan aplikasi quantum GIS 3.16. Sumber data kesehatan balita pneumonia dari poli MTBS kemudian diolah menggunakan SIMPUS. Trend peta persebaran balita pneumonia di Puskesmas Mergangsan tahun 2021 sebanyak 75 dimana laki 38 (50,6%) dan perempuan 37 (49,3%). Tiga dusun tertinggi, yaitu Dipowinatan (13,3%), Prawirotaman (12%) dan Timuran (10,6%) dengan usia < I tahun 24 (32%) dan 1-5 tahun 51 (68%). Luas kapanewon Mergangsan 2,31 km2, jumlah penduduk 32.162, dan kepadatan penduduk 13.923/km2. Penemuan kasus balita pneumonia setiap bulan tidak dipengaruhi faktor curah hujan. Kesimpulannya: Kapanewon Mergangsan mempunyai kasus pneumonia tertinggi dan termasuk wilayah dengan kepadatan tinggi melebihi rata-rata kepadatan penduduk Kota Yogyakarta (11.579/km2).