Blush on adalah sediaan kosmetika yang berbentuk semi padat yang digunakan untuk mewarnai pipi dengan memberikan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan nilai estetika dalam tata rias wajah Perona pipi mengandung pigmen yang rendah hingga tinggi sehingga warna yang dihasilkan cenderung bervariasi. Dibalik warna blush on yang menarik, pembuatan blush on digunakan pewarna sintetik yang berbahaya untuk kulit. Bayam merah (Amaranthus dubius Thell.) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai antioksidan karena bayam merah memiliki kandungan flavonoid dan antosianin. Namun bayam merah belum banyak dimanfaatkan sebagai sediaan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil uji antosianin ekstrak bayam merah dan uji fisik blush on cream ekstrak bayam merah (Amaranthus dubius Thell.) dengan menggunakan metode eksperimental. Blush on cream yang dihasilkan memiliki hasil uji fisik yang baik serta disukai panelis. Penggunaan ekstrak bayam merah pada formula 1 yaitu 10%, formula 2 yaitu 15% ekstrak dan pada formula 3 yaitu 20% ekstrak. Pengujian terhadap sediaan blush on cream yang dihasilkan uji fisik mencakup uji organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat, pemeriksaan pH, uji kesukaan (Hedonic Test) serta uji iritasi. Formulasi blush on cream yang dihasilkan menunjukkan sediaan yang homogen, mudah menyebar dengan hasil 5,7-6,1 cm, memiliki daya tahan lekat yang baik yaitu lebih dari 60 detik, memiliki pH lebih dari 5. Ketiga formula sudah sesuai dengan standar persyaratan yang ada, kemudian uji kesukaan didapatkan formula 3 paling banyak diminati dan untuk uji iritasi ketiga formula tidak menimbulkan iritasi. Kesimpulan dari penelitian pengujian uji mutu fisik masing-masing formula telah memenuhi standar blush on cream.