Latar Belakang : Prevalensi kecacingan di Indonesia tergolong masih tinggi. Spesies yang sering menginfeksi manusia adalah soil transmitted helminths, diantaranya Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan hookworm. Salah satu metode yang digunakan dalam mendiagnosis kecacingan adalah metode Kato-katz menggunakan pewarna malachite green, namun pewarna ini bersifat toksik sehingga perlu dilakukan subsitusi menggunakan pewarna alami. Umbi bit (Beta vulgaris L.) sering dijadikan sebagai pewarna karena mengandung betasianin. Tujuan: Untuk mengetahui kemampuan larutan umbi tanaman bit dalam mewarnai latar belakang dan telur cacing pada pemeriksaan feses semi kuantitatif metode Kato-Katz. Metode : Jenis penelitian adalah eksperimental menggunakan 3 feses anak yang positif telur Trichuris trichiura. Konsentrasi larutan pewarna umbi bit yang digunakan adalah 50% dan 95% yang diamati dengan mengukur kontras dan kejelasan latar belakang. Hasil : Rerata hasil scoring yang paling tinggi yaitu malachite green dengan 2.85 untuk kontras dan 2.67 untuk kejelasan latar belakang. Konsentrasi yang paling optimal yaitu konsentrasi 95% yang dapat terlihat dari nilai rata-rata skoring yang mendekati kontrol (malachite green) yaitu untuk kontras 2.80 dan untuk kejelasan latar belakang 2.81, sedangkan rata-rata konsentrasi 50% yaitu untuk kontras 1.40 dan untuk kejelasan latar belakang 1.41. Pada uji beda Oneway ANOVA tidak menunjukkan adanya perbedaan kontras dan kejelasan latar belakang antara larutan konsentrasi 95% dengan malachite green (nilai sign >0.005). Simpulan : Larutan konsentrasi umbi bit 95% efektif dapat digunakan sebagai pengganti malachite green dalam pemeriksaan feses metode Kato-katz (pvalue kontras 0.097>0.005 dan pvalue kejelasan latar belakang 0.128>0.005).