<![CDATA[Scientific Communication merupakan sebuah ketrampilan yang dimiliki oleh individu atau peserta didik dalam bentuk interaksi pada bidang sains yang didukung oleh fakta. Kemampuan dalam komunikasi ilmiah dapat membantu siswa untuk mengeskpresikan gagasan-gagasan ilmiah. Fakta di lapangan menyatakan bahwa masih banyak terdapat tantangan dalam Pendidikan seperti ketrampilan komunikasi ilmiah siswa yang masih kurang. Beberapa penelitian menyatakan bahwa hambatan yang sering ditemui dalam pembelajaran IPA yakni didominasi oleh peran guru saat proses belajar mengajar menggunakan metode ceramah sehingga mengakibatkan siswa menjadi pendengar yang pasif serta kurang aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi validitas, kegunaan dan efektivitas e-modul berbasis STEM-SDGs dalam meningkatkan Scientific Communication siswa SMP dalam pembelajaran IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development dengan penerapan model ADDIE yang terdiri dari lima tahap. Pengumpulan data dilakukan melalui berbagai teknik, antara lain observasi, wawancara, angket, tes, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar tes, dan lembar angket respon siswa. Rata-rata skor validitas e-modul berbasis STEM-SDGs mencapai 84,97% yang menunjukkan tingkat validitas yang baik. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan modul ini sangat praktis dengan persentase skor rata rata mencapai 92,85%. Evaluasi keefektifan modul melalui pretest dan posttest dengan menggunakan rumus N-gain menghasilkan skor sebesar 0,72 yang menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan modul IPA berbasis STEM dinilai memiliki tingkat validitas, kepraktisan, dan keefektifan yang tinggi. Keywords: E-Modul, STEM, SDGs, Scientific Communication, Science Learning]]>
