Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Case Presentation : Congenital Tuberculosis in A Premature Infant Presented with Miliary Tuberculosis Ihsan, Indra; Wahyuda Putra, Aldian Tri; Rahman, Mutia
Scientific Journal Vol. 4 No. 5 (2025): SCIENA Volume IV No 5, September 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i5.280

Abstract

Congenital tuberculosis (TB) is a rare neonatal infection resulting from vertical transmission of Mycobacterium tuberculosis from mother to infant. Fewer than 500 cases have been reported worldwide, with a high mortality rate up to 40%. Diagnosis is challenging due to its nonspecific presentation and resemblance to neonatal sepsis. We report a case of a 1-month-old preterm infant admitted with worsening respiratory distress, fever, and cough. Chest X-ray revealed a “snow storm appearance” consistent with miliary tuberculosis. The infant’s mother had a history of chronic cough prior to pregnancy and later tested positive for Mycobacterium tuberculosis by sputum PCR. The sputum PCR test in the infant also returned positive. Laboratory findings included leukocytosis with neutrophil predominance and elevated transaminases.  The infant was given respiratory support with CPAP and treated with a standard four-drug antitubercular regimen (2HRZE/10HR) and corticosteroids due to severe respiratory involvement. The clinical course was favorable, with resolution of respiratory symptoms and radiologic improvement, allowing discharge after 16 days of hospitalization. The diagnosis of congenital tuberculosis in this patient was confirmed based on the mother's history of suspected pulmonary tuberculosis prior to pregnancy, along with the confirmed diagnosis of tuberculosis through a positive sputum PCR test in the mother and the infant. Liver biopsy which is gold standard of diagnosis could not be performed due to the patient's unstable condition and the consideration of the benefit invasive procedure.Awareness of maternal risk factor for TB plays a pivotal role in suspected congenital tuberculosis, enables early diagnosis and prompt treatment, reducing mortality and long-term sequelae.
Upaya Pencegahan Tindak Pidana Pemalsuan Pada Proses Pengajuan Kredit Melalui Pemeriksaan Fisik Keabsahan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Rahman, Mutia; Delmiati, Susi; Benni, Beatrix
UNES Journal of Swara Justisia Vol 9 No 3 (2025): Unes Journal of Swara Justisia (Oktober 2025)
Publisher : Program Magister Ilmu Hukum Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/h72a3020

Abstract

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Yuridis Normatif yang didukung pendekatan Yuridis Empiris. Upaya pencegahan tindak pidana pemalsuan pada proses pengajuan kredit melalui pemeriksaan fisik keabsahan bukti kepemilikan kendaraan bermotor dilakukan Melalui verifikasi langsung terhadap nomor rangka dan mesin kendaraan serta penerapan inovasi digital seperti QR Code dan sistem registrasi elektronik, Ditlantas Polda Sumbar berhasil menekan angka kasus pemalsuan secara signifikan. Berdasarkan data, pada tahun 2022 tercatat 7 kasus, turun menjadi 5 kasus di tahun 2023, sedikit naik menjadi 6 kasus di tahun 2024, dan hanya 1 kasus hingga pertengahan tahun 2025. Penurunan ini menunjukkan peningkatan efektivitas pengawasan dokumen serta kerja sama lintas sektor yang solid antara kepolisian dan lembaga pembiayaan. Meskipun masih dihadapkan pada tantangan seperti keterbatasan infrastruktur dan metode pemalsuan yang makin canggih, langkah-langkah ini berhasil memperkuat integritas sistem administrasi kendaraan serta meminimalisir risiko kerugian dalam sektor pembiayaan. Kendala dalam pelaksanaan upaya pencegahan tindak pidana pemalsuan pada proses pengajuan kredit melalui pemeriksaan fisik keabsahan bukti kepemilikan kendaraan bermotor oleh Subdit Regident Ditlantas Polda Sumbar yaitu Kendala internal 1) kurangnya sumber daya manusia yang memadai dalam menangani volume pemeriksaan yang semakin meningkat setiap tahunnya. 2) Kurangnya fasilitas pendukung dalam proses pemeriksaan fisik kendaraan. Secara Eksternal 1) Modus pemalsuan dokumen yang semakin canggih, di mana pelaku kejahatan kini menggunakan teknologi digital untuk membuat STNK dan BPKB palsu yang sangat mirip dengan dokumen asli. 2) Minimnya kesadaran masyarakat dalam memahami pentingnya keabsahan dokumen kendaraan sebelum melakukan transaksi atau pengajuan kredit. 3) Kurangnya integrasi data antara kepolisian dan lembaga pembiayaan atau perbankan, sehingga beberapa kasus pemalsuan dokumen kendaraan baru terungkap setelah kredit disetujui.