Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Differences in the Results of Determining Glucose Levels using the Poct Device on Specimens Taken when the Finger is Dry and on Fingers that are Still Wet with 70% Alcohol Cotton Annisa , Nur; Arwie, Dzikra; Aryandi, Rahmat
Frontiers in Sustainable Science and Technology Vol. 1 No. 1 (2024): December
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/fsst.v1i1.231

Abstract

Blood glucose is a sugar found in the blood that is formed from Carbohydrates in food that are absorbed in large quantities into the blood and converted in the heart. In blood sampling alcohol is used to clean and disinfect the skin area before injection. This helps reduce the risk of infection by killing germs on the skin's surface. This study aims to determine the differences in the results of glucose level determination using the POCT device on specimens taken when the finger is dry and when the finger is still wet with 70% alcohol cotton. This study uses a laboratory experimental research design. The population of this study were students of Stikes Pantita Husada Bulukumba and the sample of this study was 53 capillary blood samples. The results of this study indicate that there is a significant difference in glucose levels in specimens taken when the fingers were dry and those that were still wet with 70% alcohol cotton. The results of the statistical test show that each data is normally distributed which meets the requirements for conducting the Wilcoxon test. The final results show a p-value of 0.000 <0.05, meaning that there is a significant difference in the average or a significant difference in specimens taken when the fingers were dry and those that were still wet. Conclusion: Based on the research conducted, it can be concluded that there is a difference in glucose levels between specimens taken when the fingers were dry and those that were still wet.
DETERMINAN PENINGKATAN KEJADIAN CAMPAK PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA PALU TAHUN 2023 Sari, Nur Fadhilah; Buchair, Nur Hikmah; Laba, Stefiani Bengan; Kurnianto, Fridarasta Triella; Annisa , Nur
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.37665

Abstract

Campak merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak dari family paramyxo virus dan genus morbili virus. Penyakit ini sangat menular karena ditularkan langsung dari percikan droplet infeksi melalui udara dan pernafasan (batuk dan bersin) yang biasa dikenal dengan Air Borne Disease (Penyakit yang disebabkan oleh udara). Mudahnya penularan virus ini menyebabkan terjadinya lonjakan kasus yang signifikan. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) mencatat 140.000 kasus meninggal pada tahun 2018 diakibatkan oleh penyakit campak yang sebagian besar terjadi pada usia balita. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk “Menganalisis faktor determinan yang berhubungan dengan Peningkatan Kejadian Campak pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Kota Palu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu yang memiliki balita berusia 12 – 60 bulan. teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah purposive sampling yakni pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Variabel yang diteliti meliputi riwayat pemberian vitamin A, tingkat pengetahuan ibu, dan status kelengkapan imunisasi campak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan observasi lapangan terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara kepada responden dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder mengambil data yang sudah ada di Puskesmas. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji chi-square yang dilakukan terhadap variabel status imunisasi campak dan kejadian campak, diperoleh nilai p = 0,024 atau p value < 0,05, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara status imunisasi campak dengan kejadian campak pada balita. Pada variabel riwayat pemberian vitamin A dan kejadian campak, diperoleh nilai p = 0,001 atau p value < 0,05, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara riwayat pemberian vitamin A dengan kejadian campak pada balita. Sementara itu, untuk variabel pengetahuan ibu dan kejadian campak, diperoleh nilai p = 0,543 atau p value > 0,05, yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan ibu dengan kejadian campak pada balita. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara status imunisasi campak, riwata pemberian vitamin A dengan kejadian campak pada anak balita. Sementara itu, variabel pengetahuan ibu tidak memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan kejadian campak pada balita.