Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Spasial Temporal Kejadian Kasus Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Sangurara Tahun 2023 Buchair, Nur Hikmah Buchair Hikmah; Kurniyanto, Fridarasta Triella; Sari, Nur Fadhilah; Vidy, Vidyanto
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 3 (2025): Juni 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i3.1919

Abstract

Peningkatan kejadian kasus campak di Kota Palu mencapai 213 kasus, hal ini menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada bulan September 2023 dengan kasus campak tertinggi berada di wilayah kerja puskesmas sangurara sebanyak 50 kasus. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kepadatan hunian, status imunisasi serta gambaran curah hujan dengan kejadian kasus campak serta pola distribusi spasial di wilayah kerja Puskesmas Sangurara Tahun 2023 dengan total sampel 50 kasus. Pengumpulan data menggunakan Data Sekunder untuk memperoleh time series kasus campak dan data primer untuk mengambil titik koordinat Lokasi penderita campak. Analisis yang di gunakan yaitu analisis spasial temporal dengan uji Spatially Weighted Regression menggunakan perangkat lunak GeoDa dengan derajat kemaknaan yakni α = 0,05 dan analisis pola sebaran menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil peneltian menunjukkan kepadatan hunian (p=0,000), status imunisasi campak (p=0,000), serta curah hujan mempunyai efek secara tidak langsung yang berkontribusi terhadap kejadian kasus campak dan terdapat pola distribusi spasial kejadian kasus campak yaitu berpola kelompok (p=0,000621). Kesimpulan bahwa status imunisasi campak, kepadatan hunian dan curah hujan berpengaruh terhadap peningkatan kejadian kasus campak di Wilayah Kerja Puskesmas Sangurara dengan pola distribusi spasial kasus campak yaitu secara berkelompok.
Skrining dan Edukasi Kesehatan Tentang Penyakit Tidak Menular pada Pedagang di Pasar Inpres Kota Palu: Screening and Health Education on Non-Communicable Diseases among Traders at Inpres Market, Palu City Syahadat, Dilla Srikandi; Buchair, Nur Hikmah; Sari, Nur Fadhilah
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i1.339

Abstract

Skrining Penyakit Tidak Menular bertujuan untuk mencegah penyakit sedini mungkin sebagai pengendalian faktor risiko PTM, hasil dari pengabdian ini juga diharapkan agar seluruh lapisan masyarakat termasuk para pedagang di pasar tradisional, di pasar Inpres khususnya dapat meningkatan kesadaran dan kepedulian untuk mengendalikan penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan sehingga dapat dilakukan pengobatan segera. Metode pelaksanaan Pengabdian dilakukan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah pada masyarakat, serta konseling pribadi. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 31,4% responden mengalami hipertensi, dan 5 responden (9,8%) terdiagnosis hiperglikemia. Masyarakat pedagang yang terdiagnosis hipertensi atau diabetes mellitus (DM) selanjutnya diberikan penyampaian untuk melakukan pemeriksaan dan terapi dari Puskesmas Kamonji. Hasil kegiatan ini diharapkan ditindaklanjuti oleh petugas kesehatan di wilayah tersebut
DETERMINAN PENINGKATAN KEJADIAN CAMPAK PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA PALU TAHUN 2023 Sari, Nur Fadhilah; Buchair, Nur Hikmah; Laba, Stefiani Bengan; Kurnianto, Fridarasta Triella; Annisa , Nur
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.37665

Abstract

Campak merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak dari family paramyxo virus dan genus morbili virus. Penyakit ini sangat menular karena ditularkan langsung dari percikan droplet infeksi melalui udara dan pernafasan (batuk dan bersin) yang biasa dikenal dengan Air Borne Disease (Penyakit yang disebabkan oleh udara). Mudahnya penularan virus ini menyebabkan terjadinya lonjakan kasus yang signifikan. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) mencatat 140.000 kasus meninggal pada tahun 2018 diakibatkan oleh penyakit campak yang sebagian besar terjadi pada usia balita. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk “Menganalisis faktor determinan yang berhubungan dengan Peningkatan Kejadian Campak pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Kota Palu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu yang memiliki balita berusia 12 – 60 bulan. teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah purposive sampling yakni pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Variabel yang diteliti meliputi riwayat pemberian vitamin A, tingkat pengetahuan ibu, dan status kelengkapan imunisasi campak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan observasi lapangan terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara kepada responden dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder mengambil data yang sudah ada di Puskesmas. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji chi-square yang dilakukan terhadap variabel status imunisasi campak dan kejadian campak, diperoleh nilai p = 0,024 atau p value < 0,05, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara status imunisasi campak dengan kejadian campak pada balita. Pada variabel riwayat pemberian vitamin A dan kejadian campak, diperoleh nilai p = 0,001 atau p value < 0,05, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara riwayat pemberian vitamin A dengan kejadian campak pada balita. Sementara itu, untuk variabel pengetahuan ibu dan kejadian campak, diperoleh nilai p = 0,543 atau p value > 0,05, yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan ibu dengan kejadian campak pada balita. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara status imunisasi campak, riwata pemberian vitamin A dengan kejadian campak pada anak balita. Sementara itu, variabel pengetahuan ibu tidak memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan kejadian campak pada balita.  
Hubungan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian Diare di Wilayah Rawan Banjir Desa Lembasada Kabupaten Donggala Marselina, Marselina; Larasati, Rahma Dwi; Vidyanto, Vidyanto; Sari, Nur Fadhilah; Nuriyah, Nur Aini; Nurhalisah, Siti
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i1.21864

Abstract

Floods are the most frequent natural disasters and damage the environment. The intensity and frequency of flooding is increasing due to climate change and rainfall as well as rising sea levels. Floods can cause health problems, one of the diseases caused after a flood is diarrhea. This research aims to determine the relationship between community behavior and the incidence of diarrhea in flood-prone areas in Lembasada Village, Donggala Regency. This type of research is quantitative with a cross sectional approach. The number of samples in this study was 90 mothers who had toddlers registered in the Lembasada Community Health Center Work Area. The sampling technique uses positive sampling. The analysis used in this research is the Chi Square analysis test. The results of the study showed that the behavior of using toilets was related to the incidence of diarrhea (p=0.036), the behavior of using clean water (p=1.000), the behavior of washing hands with soap (p=0.929) and the behavior of cooking water (p=0.498) was related to the incidence of diarrhea. The conclusion of this research is that there is a relationship between the behavior of using toilets and the incidence of diarrhea and there is no relationship between the behavior of using clean water, the behavior of washing hands with soap and the behavior of boiling water and the incidence of diarrhea in the Flood Prone Area of ??Lembasada Village, Donggala Regency.
CAPAIAN KINERJA PETUGAS DAN KADER TERHADAP TREATMENT COVERAGE (TC) PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS: KAJIAN DESKRIPTIF EPIDEMIOLOGI DI KOTA PALU Syahadat, Dilla Srikandi; Jannah, Annisa Raudhatul; Yuniarti, Irfanita Dwi; Sari, Nur Fadhilah; Fikri, Mohammad; Megasari, Anitatia Ratna
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 15 No. 2 (2024): Volume 15 No. 2 (2024)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v15i2.1788

Abstract

Petugas dan Kader TBC merupakan ujung tombak dalam keberhasilan mencapai program treatment coverage. Namun, di Kota Palu program penanggulangan ini masih terbilang rendah dari target nasional ≥90%. Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kota Palu tahun 2021 pasien yang ditemukan dan diobati sebanyak 46%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran capaian kinerja petugas dan kader terhadap Treatment Coverage (TC) pada program penanggulangan tuberkulosis di Kota Palu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif observasional deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 60 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan kuesioner yang akan dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel pengetahuan, motivasi, pelatihan dan ketersediaan dana yang dimiliki petugas TBC sudah baik secara keseluruhan (100%), namun petugas yang memiliki tugas rangkap sebanyak 27 orang (84,4%). Pada kader TBC menunjukkan bahwa berdasarkan variabel pengetahuan, pelatihan dan ketersediaan dana sudah baik 100%, namun kader yang memiliki motivasi kurang dalam melakukan tugasnya sebanyak 15 orang (53,6%) dan secara keseluruhan memiliki tugas rangkap (100%). Capaian kinerja petugas dan kader terhadap treatment coverage pada program penanggulangan tuberkulosis di kota palu dari segi pengetahuan, pelatihan dan ketersediaan dana sudah baik. Namun masih ada kader yang memiliki motivasi kurang dalammelaksanakan tugas serta tugas rangkap yang diberikan kepada petugas dan kader yang dapat mempengaruhi ketercapaian treatment coverage
Correlation between Health Service Quality, TB Patient Behavior, and Treatment Compliance Syahadat, Dilla Srikandi; Buchair, Nur Hikmah; Sari, Nur Fadhilah; Azzahra, Nur Azizah
International Journal of Integrated Health Sciences Vol 13, No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15850/ijihs.v13n2.4265

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) remains a major public health problem in Indonesia, where treatment adherence is essential for preventing drug resistance, treatment failure, and continued transmission. The quality of health services and patient behavior are key determinants influencing adherence, particularly at the primary healthcare level.Objective: To analyze the effect of health services and tuberculosis (TB) patients’ behavior on adherence to TB treatment in Palu City.Methods: A cross-sectional study was conducted among 100 TB patients attending 14 community health centers (Puskesmas) in Palu City, Indonesia, selected through cluster random sampling. Data were collected from August to September 2024 using structured questionnaires. Univariate and bivariate analyses were performed, with statistical testing conducted using the Spearman rank correlation at a 95% confidence level (α = 0.05).Results: Most respondents were from Talise Health Center (12%), aged 21–29 years (24%), self-employed (50%), and had completed high school education (45%). Overall, 84% were treatment-compliant, and 97% demonstrated a positive attitude. All respondents with a less favorable attitude were non-compliant, while 86.6% of those with a good attitude were compliant. Regarding health services, 96% reported good services, and 86.5% of them were compliant, compared to 25% among those with poor services. Significant associations were found between attitude (ρ = 0.000, r = 0.417), health service quality (ρ = 0.000, r = 0.455), and treatment adherence.Conclusion: There is a significant association between the quality of healthcare services,  patient attitudes, and adherence to TB treatment. Strengthening patient-centered services and ongoing counseling at Puskesmas are essential to sustain treatment success and reduce transmission.