Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Review of the Fiqh rule of  Al-‘Adah Muhakkamah on the Sebambangan Tradition of Lampung People: Tinjauan Kaidah Fikih Al-‘Adah Muhakkamah terhadap Tradisi Sebambangan Masyarakat Lampung Rahmatullah Ramdani; Muhammad Nadzif Zaky El Farabi; Kemal Lutfi; Akhmad Husaini
Al-Maktabah: Jurnal Studi Islam Interdisiplin Vol. 1 No. 3 (2024): December
Publisher : Syamilah Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kaidah fikih adalah salah satu cabang dari ilmu syariat yang mempunyai kedudukan penting dalam menentukan hukum Islam, karena kaidah-kaidah tersebut bertujuan untuk menjaga agama Islam dalam menentukan hukum. Al-’adah muhakkamah merupakan salah satu kaidah dari 5 kaidah-kaidah fikih kulliah kubro yang memiliki kedudukan yang penting dalam penetapan hukum Islam. Lampung merupakan salah satu daerah di Indonesia yang masih memiliki kawasan adat yang kuat. Walaupun lampung menjadi daerah transmigran namun masyarakat lampung masih melestarikan adat dan budaya lampung. Sebambangan merupakan salah satu adat yang digunakan dalam pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat suku Lampung. Tradisi Sebambangan juga merupakan tradisi atau adat yang sudah turun temurun dari zaman dahulu dan masih ada sampai sekarang. Metode penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun jenis penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library reaserch) dan teknik pengumpulan data dengan membaca literatur yang relevan yang dicari dari berbagai sumber seperti artikel jurnal, skripsi, tesis, dan website. Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui prosesi adat sebambangan pada masyarakat lampung dan mengkaji kaidah fikih al-‘adah muhakkamah terhadap prosesi sebambangan.
The Role of Fiqh Education in Preparing Students for Marriage (A Case Study at STDI Imam Syafi'i Jember): Peran Edukasi Ilmu Fikih dalam Mempersiapkan Mahasiswa untuk Menikah (Studi Kasus di STDI Imam Syafi'i Jember) Rahmatullah Ramdani; Kazhimi Abdillah; David Sanjaya; Muhamad Ilyas; Mochammad Nasir
Al-Zaujiyyah: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 2 No 1 (2025): Juni
Publisher : Syamilah Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Education in Islamic jurisprudence is a crucial process in understanding the laws of Islam, including those related to marriage. Marriage readiness is an essential condition, encompassing the physical, mental, psychological, and material maturity of individuals, enabling the formation of a healthy marital relationship capable of fulfilling the developmental responsibilities within marriage. Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah (STDI) Imam Syafi'i Jember is a private higher education institution located in Jember Regency. The aim of this research is to analyze and discover the concept of Islamic jurisprudence in matters of marriage, education in Islamic jurisprudence, and its implications on marriage readiness. A qualitative approach with a case study research type is employed. The results of this research indicate that (1) there are several concepts of Islamic jurisprudence in marriage, such as the encouragement to marry, the conditions for a valid marriage, partner criteria, the issue of the dowry, and the rights and obligations of partners, (2) Students at STDI Imam Syafi'i Jember need to understand the importance of Islamic jurisprudence in marriage, learn its fundamentals within the campus environment, and continually enhance their knowledge through various sources like books, seminars, study groups, websites, and videos, (3) The implications for STDI Imam Syafi'i Jember students regarding marriage readiness involve ensuring self-preparedness, preparing to address post-marriage challenges, building strong mental resilience, selecting a partner in accordance with Islamic principles, and being prepared to establish a harmonious family.
Review of the Fiqh rule of  Al-‘Adah Muhakkamah on the Sebambangan Tradition of Lampung People: Tinjauan Kaidah Fikih Al-‘Adah Muhakkamah terhadap Tradisi Sebambangan Masyarakat Lampung Rahmatullah Ramdani; Muhammad Nadzif Zaky El Farabi; Kemal Lutfi; Akhmad Husaini
Al-Maktabah: Jurnal Studi Islam Interdisiplin Vol. 1 No. 3 (2024): December
Publisher : Syamilah Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kaidah fikih adalah salah satu cabang dari ilmu syariat yang mempunyai kedudukan penting dalam menentukan hukum Islam, karena kaidah-kaidah tersebut bertujuan untuk menjaga agama Islam dalam menentukan hukum. Al-’adah muhakkamah merupakan salah satu kaidah dari 5 kaidah-kaidah fikih kulliah kubro yang memiliki kedudukan yang penting dalam penetapan hukum Islam. Lampung merupakan salah satu daerah di Indonesia yang masih memiliki kawasan adat yang kuat. Walaupun lampung menjadi daerah transmigran namun masyarakat lampung masih melestarikan adat dan budaya lampung. Sebambangan merupakan salah satu adat yang digunakan dalam pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat suku Lampung. Tradisi Sebambangan juga merupakan tradisi atau adat yang sudah turun temurun dari zaman dahulu dan masih ada sampai sekarang. Metode penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun jenis penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library reaserch) dan teknik pengumpulan data dengan membaca literatur yang relevan yang dicari dari berbagai sumber seperti artikel jurnal, skripsi, tesis, dan website. Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui prosesi adat sebambangan pada masyarakat lampung dan mengkaji kaidah fikih al-‘adah muhakkamah terhadap prosesi sebambangan.