Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Keragaman Jenis Jamur Endofit pada Pandan Wangi (Pandanus amarylifolius) dan Aktivitas Antijamur Metabolit yang Diproduksinya Yuliasri Jamal; Muhamad Ilyas; Atit Kanti; Andria Agusta
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 14, No 2 (2009): June 2009
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v14i2.2685

Abstract

The whole nine isolates of endophytic fungi have been obtained from leaves and roots of pandan wangi (Pandanus amarylifolius) collected from Bogor Botanical Garden. Identification of the fungi isolates were conducted based on their morphological characteristics, and revealed that one fungus belongs to the genus of Fusarium, one of Dreschlera, and 7 fungi isolates belong to Coelomycetes. The ethyl acetate extract of the fungi cultures in PDB and GYP media showed a diverse secondary metabolite profiles. Ethyl acetate extract derived from the culture of PWA-2 fungus in GYP medium showed an antifungal activity against Saccharomyces cerevisiae, but not to Fusarium oxysporum and Candida tropicalis. The GC-MS analysis of the active extract showed eugenol as an active component.
Correlation between Interleukin-1β serum level with severity of airway obstruction in Exacerbation Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) Nurfajar Budi Mulya; Muhamad Ilyas; Erwin Arief; Irawaty Djaharuddin; Siti Nurisyah; Harry Akza Putrawan
Nusantara Medical Science Journal Volume 6 Issue 2, July - December 2021
Publisher : Faculty of Medicine, Hasanuddin University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/nmsj.v6i2.18850

Abstract

Introduction: To observe the relation between Interleukin-1β with exacerbation of Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Methods:  This study was designed for a cross-sectional study. 65 acute exacerbation COPD patients were selected. The serum level of Interleukin-1β was recorded. Results:  Most of the subjects are men (95,4%), moderate smokers (41,5%), normal BMI (61,5%), more than 60 years old (73,8%), have more than 2 exacerbations in a year (67%), severe airway obstruction (41,5%) and mostly in group D (80%). The mean level of Interleukin-1β was 1.63 pg/ml range from 0,009-17,62 pg/ml. Kruskal Wallis analysis test noticed significant differentiation mean serum level of Interleukin-1β in several groups of GOLD. p<0,05. There was no correlation between serum level of IL-1β with the severity of airway obstruction (GOLD) p>0.05. Conclusions: there was no correlation between the severity of airway obstruction with serum level of IL-1β in acute exacerbation of COPD. there was a vicious trend of increasing IL-1β serum level according to the severity of airway obstruction mainly seen in GOLD 2, GOLD 3, and GOLD 4.
PARIWISATA BERBASIS BUDAYA DAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI KAWASAN KUTA MANDALIKA Syafruddin Syafruddin; Muhamad Ilyas; Ni Made Novi Suryanti; Hairil Wadi; Nurlaili Handayani
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.163 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v4i2.2752

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diberi judul “Pariwisata Berbasis Budaya dan Pendidikan Karakter”. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh semakin  progresnya Pembangunan Kawasan Kuta Mandalika yang dijadikan distinasi wisata yang sangat popular di Indonesia. Kontaknya dengan berbagai kebudayaan luar, hal ini dikhawatirkan anak-anak melakukan imitasi dan identifikasi terhadap kebudayaan luar yang membahayakan keberadaan nilai, norma sosial-budaya asli sebagai lokal wisdom. Kegiatan ini dilakukan  melalui jalur pendidikan formal berupa pembelajaran model pendidikan Pariwisata budaya dan pendidikan karakter sisiwa. Pendekatan yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan, simulasi dan metode penyelesaian masalah. Simulasi dan Penyuluhan digunakan untuk menyampaikan konsep-konsep pariwisata berbasis budaya dan Nila-nilai Budaya yang terkadung di dalamnya dan apa nilai pendidikan karakter. Sementara metotode penyelesaian masalah dilakukan agar siswa peka terhadap masalah kebudayaan dan nilai pendidikan karakter sehingga siswa sadar dan bangga terhadap kebudayaan sendiri dan berusaha mencegah  dampak negative  dari kebudayaan yang datang dari luar.
Peran Jaksa dalam Hukum Perdata: The Role of the Prosecutor in Civil Law Maria Alberta Liza Quintarti; Iwan Riswandie; Tora Yuliana; Jamaluddin; Muhamad Ilyas
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 7: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i7.5467

Abstract

Kejaksaan merupakan lembaga penegak hukum yang mempunyai peran dan kedudukan yang strategis, karena bertindak selaku filter dalam proses penyidikan dan pemeriksaan di persidangan, sehingga eksistensinya dipandang harus mumpuni dalam menegakkan hukum. Berdasarkan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 dijelaskan bahwa jaksa adalah pegawai negeri sipil dengan jabatan fungsional yang memiliki kekhususan dan melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya berdasarkan undang-undang. Tugas dan wewenang kejaksaan dalam hukum perdata yaitu memberikan bantuan hukum, sebagai penegak hukum, pertimbangan hukum, pelayan hukm dan Tindakan lainnya dalam ranah hukum perdata
The Role of Fiqh Education in Preparing Students for Marriage (A Case Study at STDI Imam Syafi'i Jember): Peran Edukasi Ilmu Fikih dalam Mempersiapkan Mahasiswa untuk Menikah (Studi Kasus di STDI Imam Syafi'i Jember) Rahmatullah Ramdani; Kazhimi Abdillah; David Sanjaya; Muhamad Ilyas; Mochammad Nasir
Al-Zaujiyyah: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 2 No 1 (2025): Juni
Publisher : Syamilah Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Education in Islamic jurisprudence is a crucial process in understanding the laws of Islam, including those related to marriage. Marriage readiness is an essential condition, encompassing the physical, mental, psychological, and material maturity of individuals, enabling the formation of a healthy marital relationship capable of fulfilling the developmental responsibilities within marriage. Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah (STDI) Imam Syafi'i Jember is a private higher education institution located in Jember Regency. The aim of this research is to analyze and discover the concept of Islamic jurisprudence in matters of marriage, education in Islamic jurisprudence, and its implications on marriage readiness. A qualitative approach with a case study research type is employed. The results of this research indicate that (1) there are several concepts of Islamic jurisprudence in marriage, such as the encouragement to marry, the conditions for a valid marriage, partner criteria, the issue of the dowry, and the rights and obligations of partners, (2) Students at STDI Imam Syafi'i Jember need to understand the importance of Islamic jurisprudence in marriage, learn its fundamentals within the campus environment, and continually enhance their knowledge through various sources like books, seminars, study groups, websites, and videos, (3) The implications for STDI Imam Syafi'i Jember students regarding marriage readiness involve ensuring self-preparedness, preparing to address post-marriage challenges, building strong mental resilience, selecting a partner in accordance with Islamic principles, and being prepared to establish a harmonious family.
Kriteria Penjatuhan Hukuman Mati bagi Koruptor Perspektif Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001: Criteria for Imposing the Death Penalty for Corruptors from the Perspective of Law Number 20 of 2001 Christina Bagenda; Yaheskel Wessy; Muhamad Ilyas; Johannes Johny Koynja; Kalijunjung Hasibuan
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 5: MEI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i5.5341

Abstract

Hukum pidana merupakan hukum yang mengatur tentang perbuatanperbuatan yang dilarang oleh Undang-Undang beserta sanksi pidana yang dapat dijatuhkannya kepada pelaku. “Pidana adalah penderitaan yang sengaja dibebankan oleh negara kepada orang yang melakukan perbuatan yang dilarang (tindak pidana). Sanksi hukum, dalam hal ini sanksi pidana, memiliki berbagai jenis sanksi. Satu di antara jenis sanksi itu adalah pidana mati. Secara normatif, penjatuhan pidana mati di Indonesia dimungkinkan terjadi dalam keadaan tertentu berdasarkan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberan-tasan Tindak Pidana Korupsi. Penjelasan terhadap pasal tersebut telah diubah berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. kriteria penjatuhan hukuman mati bagi koruptor yaitu apabila tindak pidana tersebut dilakukan terhadap dana-dana yang diperuntukkan bagi penanggulangan keadaan bahaya, bencana alam nasional, penaggulangan akibat kerusuhan sosial yang meluas, penanggulangan krisis ekonomi dan moneter, dan pengulangan tindak pidana korupsi. Dan selama ini di Indonesia masih belum memvonis atau mejatuhkan hukuman mati bagi para koruptor melihat kriterianya yang sulit, sehingga human paling berat yang dijatuhkan kepada koruptor yaitu hukunan seumur hidup.