Perkembangan teknologi digital telah mengubah pola perdagangan global, namun sebagian besar pedagang di Pasar Bojong Purwakarta, belum memanfaatkannya secara optimal. Sehingga promosi produk kurang menarik dan peluang pasar terlewat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pemasaran melalui media sosial pada pedagang muslim, dan menganalisis tingkat penjualan melalui media sosial pada pedagang muslim Pasar Bojong Purwakarta. Penelitian menggunakan kualitatif bersifat deskriptif, dengan jenis penelitian studi lapangan (field research). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria usia (20 tahun ke atas), latar agama Islam, penggunaan media sosial (Instagram, Facebook, WhatsApp, TikTok) untuk pemasaran, dan pengalaman berdagang minimal 1 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pemasaran melalui media sosial pada pedagang Muslim Pasar Bojong Purwakarta masih bersifat dasar dan belum optimal. a) Product: Sebagian besar pedagang muslim Pasar Bojong mengunggah foto/video tanpa deskripsi yang memadai. b) Price: Terdapat perbedaan harga antara penjualan online dan langsung, dengan harga online cenderung lebih mahal karena biaya pengiriman. c) Place: Pembelian di media sosial dominan melalui Cash On Delivery (COD). d) Promotion: Mayoritas pedagang menggunakan WhatsApp sebagai media utama untuk promosi. 2) Tingkat penjualan pedagang Muslim Pasar Bojong Purwakarta melalui media sosial menunjukkan kecenderungan peningkatan secara bertahap, didorong oleh: a) Biaya yang terbatas menghambat promosi berbayar, sehingga pedagang mengandalkan metode promosi gratis, b) Permintaan meningkat pada momen tertentu namun masih berubah-ubah, c) Persaingan sehat mendorong kreativitas, meski literasi digital masih rendah; dan d) Harga Jual disesuaikan secara fleksibel, didukung oleh diskon dan promo yang menarik minat konsumen.