Studi ini mengeksplorasi hubungan antara dinamika demografi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui analisis berbasis literatur. Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah mengalami pergeseran demografi yang signifikan, terutama memasuki fase bonus demografi, di mana penduduk usia kerja (15–64 tahun) mendominasi struktur populasi secara keseluruhan. Transisi ini menghadirkan peluang strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan produktivitas, peningkatan partisipasi angkatan kerja, dan pemanfaatan sumber daya manusia yang lebih efisien. Berdasarkan data sekunder dan teori ekonomi klasik maupun modern, studi ini menemukan bahwa bonus demografi tidak serta merta menghasilkan manfaat ekonomi. Keberhasilan realisasinya bergantung pada kapasitas pemerintah untuk memastikan akses terhadap pendidikan berkualitas, pelatihan keterampilan, dan penciptaan lapangan kerja yang inklusif. Sebaliknya, tantangan seperti penuaan penduduk, disparitas pembangunan daerah, dan rendahnya partisipasi angkatan kerja perempuan dapat menghambat keunggulan demografi tersebut jika tidak ditangani melalui strategi kebijakan yang tepat sasaran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa transformasi demografi Indonesia hanya akan menjadi katalis bagi kemajuan ekonomi jika dikelola secara sistematis dan berkelanjutan melalui kolaborasi antara lembaga pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Pemahaman yang komprehensif mengenai tren demografi sangat penting untuk membentuk kebijakan pembangunan ekonomi jangka panjang yang selaras dengan visi bangsa untuk Indonesia Emas 2045.