Penelitian ini mengkaji strategi mitigasi bencana di destinasi wisata Air Terjun Tekaan Telu dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan analisis SWOT. Responden tersaring melalui teknik non-probability sampling, di mana peneliti memilih sampel berdasarkan kemudahan akses atau ketersediaan subjek pada saat penelitian dilakukan, dalam hal ini pengelola (Dinas Pariwisata Kota Tomohon) dan wisatawan yang berkunjung di destinasi sebanyak 25 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi mitigasi yang diterapkan masih bersifat preventif, berfokus pada upaya pencegahan bencana, seperti pemasangan rambu peringatan dan pembuatan jalur evakuasi yang itupun masih belum jelas eksistensinya. Di samping itu, aspek responsif (tanggap darurat) dan pemulihan pasca bencana belum terintegrasi secara maksimal. Pengelolaan infrastruktur mitigasi, seperti alat keselamatan dan posko darurat, belum diterapkan. Begitu juga dengan konservasi lingkungan, sosialisasi dan tindakan edukasi, serta pelatihan yang melibatkan masyarakat sekitar tidak dilaksanakan. Tidak adanya SOP mitigasi bencana serta peta resiko bencana yang terdokumentasi menjadi bukti bahwa pengelolaan mitigasi bencana di destinasi ini belum dilaksanakan secara professional dalam mengurangi efektivitas penanganan risiko bencana. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan manajemen mitigasi yang terintegrasi mulai dari pengelolaan infrastruktur dan pengembangan fasilitas, pengawasan terhadap aktivitas wisata, pendidikan dan sosialisasi pengunjung, pemantauan kualitas lingkungan, restorasi dan konservasi alam, SOP mitigasi/evakuasi, serta pelatihan dan peralatan keselamatan. Hal-hal tersebut berpotensi meningkatkan ketahanan destinasi wisata alam terhadap bencana.