Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Politics As A Stage: Analysis Of Celebrity Involvement In Political Contestation In Indonesia Lestanata, Yudhi; Daaris, Yuli Yanti; Hidayatullah, Hidayatullah; Ramadhina, Nabila Quraini; Yudiansyah, Ade; Kurniawan, Cahyadi
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i3.2025.1775-1785

Abstract

Tujuan penelitian ini menganalisis dinamika politik sebagai panggung, dan bagaimana keterlibatan selebriti dalam kontestasi politik di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengolahan data menggunakan Nvivo 12 Plus. Hasil Penelitian Menunjukan Fenomena keterlibatan selebriti dalam kontestasi politik di Indonesia merupakan dampak dari terbukanya ruang politik pascareformasi dan meningkatnya personalisasi dalam politik. Selebriti memanfaatkan modal sosial dan simbolik yang telah mereka bangun melalui ketenaran publik, pengaruh media sosial, kredibilitas citra, serta akses ke jaringan elit sebagai pijakan strategis untuk meraih posisi politik. Popularitas yang telah tertanam dalam benak masyarakat memungkinkan selebriti untuk menembus arena politik dengan lebih mudah dibandingkan politisi konvensional, terlebih di wilayah yang minim pendidikan politik. Partai politik pun memanfaatkan fenomena ini secara pragmatis dengan merekrut artis untuk menjadi calon legislatif maupun juru kampanye. Mereka dianggap sebagai vote getter yang mampu menarik segmen pemilih muda dan apolitis melalui pendekatan emosional dan visual yang lebih mudah diterima. Dalam praktiknya, strategi ini terbukti mampu meningkatkan eksposur dan efektivitas kampanye, baik secara langsung di lapangan maupun melalui platform digital. persepsi publik terhadap selebriti-politisi masih bersifat ambivalen. Sebagian masyarakat memiliki harapan terhadap mereka selama menunjukkan dedikasi dan kompetensi, namun sebagian lainnya sangat kritis bahkan sinis, menilai kehadiran artis di politik hanya sebagai pencitraan tanpa kontribusi nyata. Data persepsi publik menunjukkan fluktuasi signifikan, dengan mayoritas berada dalam kategori “cukup positif” (53%) dan “sangat negatif” (50%), menandakan bahwa publik kini lebih selektif dan tidak lagi terjebak pada euforia popularitas semata. Dengan demikian, keberhasilan selebriti dalam politik tidak semata ditentukan oleh ketenaran, tetapi oleh sejauh mana mereka mampu mengubah popularitas menjadi legitimasi politik melalui integritas, kerja nyata, dan pemahaman atas tanggung jawab publik. Publik Indonesia kini semakin dewasa dan rasional dalam menilai kualitas pemimpin, menjadikan fenomena politik selebriti sebagai medan ujian antara pencitraan dan pengabdian