Permasalahan gizi buruk pada anak masih menjadi tantangan di berbagai wilayah, termasuk di Kampung Waena. Berdasarkan observasi awal, banyak anak mengalami kurang gizi akibat keterbatasan akses terhadap makanan bergizi dan rendahnya kesadaran orang tua mengenai pola makan sehat. Skrining dan intervensi gizi menjadi langkah penting untuk mendeteksi secara dini status gizi anak dan mencegah dampak jangka panjang seperti gangguan tumbuh kembang dan risiko penyakit kronis di masa depan. Program pengabdian ini bertujuan untuk mengidentifikasi anak-anak dengan risiko gizi buruk, memberikan intervensi berupa edukasi dan pemberian makanan tambahan (PMT). Pelaksanaan kegiatan akan dilakukan pada 26 Mei 2025 di Kampung waena dengan melibatkan berbagai pihak seperti akademisi, tenaga kesehatan, dan masyarakat setempat. Metode yang diterapkan meliputi pengukuran antropometri, edukasi gizi berbasis bahan pangan lokal, serta intervensi terhadap anak yang mempunyai status gizi buruk dan stunting. Pemeriksaan antropometri dilakukan terhadap 36 peserta. Peserta terdiri atas 20 perempuan dan 16 laki-laki. Status gizi Indeks Masa Tubuh berdasarkan umur didapatkan 6 % gizi buruk. Status gizi tinggi badan berdasarkan umur didapatkan 25 % memiliki tinggi badan dibawah normal (stunting). Hasil kegiatan pengabdian adalah skrining gizi buruk di Kampung Waena dan tindak lanjut intervensi pemberian makanan tambahan berupa tinggi protein hewani dan tinggi kalsium.