Tambak udang vaname (Litopenaeus vannamei) banyak ditemukan di Indonesia dan membutuhkan pengelolaan kualitas air yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan udang. Meskipun udang vaname relatif tahan terhadap beberapa penyakit, ia tetap rentan terhadap infeksi bakteri Vibrio dan virus Infectious Myonecrosis Virus (IMNV), yang dapat menurunkan kualitas produksi udang akibat kerusakan otot dan infeksi sekunder. Kelimpahan Vibrio mengacu pada jumlah bakteri dari genus Vibrio dalam air, yang dapat memperburuk kesehatan udang, terutama jika dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, pH, dan kualitas air yang buruk. Sementara itu, total bakteri mengacu pada jumlah keseluruhan bakteri dalam sampel air, baik yang menguntungkan maupun patogen, yang penting untuk menilai kualitas ekosistem tambak dan potensi risiko kesehatan bagi udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan bakteri Vibrio dan total bakteri pada air tambak udang vaname yang terindikasi terjangkit IMNV. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik kultur mikrobiologi untuk menghitung kelimpahan Vibrio dan total bakteri. Sampel air diambil dari tambak yang terindikasi terjangkit IMNV di Bali, dengan analisis parameter kualitas air seperti salinitas, suhu, pH, DO, nitrit, dan amonia. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan Vibrio rata-rata 2 x 10⁴ cfu/mL dan total bakteri 3.17 x 10⁶ cfu/mL. Kualitas air tambak tersebut menunjukkan kondisi yang mendukung pertumbuhan bakteri, dengan nilai TSS dan amonia yang tinggi meningkatkan risiko bakteri patogen.