Pendahuluan: Glaukoma merupakan gangguan pada mata yang ditandai oleh dua aspek utama, yaitu kerusakan saraf optik disertai atrofi pada papila optik serta adanya gangguan pada lapang pandang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi dan karakteristik pasien glaukoma yang berobat di Klinik Mata Utama Maluku pada tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan desain potong lintang berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien, kemudian akan dilakukan analisis data secara univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 76 pasien yang terdiagnosis glaukoma pada tahun 2024, dimana 55 rekam medis pasien memenuhi kriteria inklusi. Proporsi glaukoma di Klinik Mata Utama Maluku tahun 2024 adalah sebesar 0,55%. Kelompok usia terbanyak adalah 55–64 tahun (38,2%), dengan mayoritas pasien laki-laki sebanyak 30 orang (54,5%). Keluhan yang paling umum ditemukan adalah nyeri pada mata, dialami oleh 24 pasien (43,6%). Mayoritas pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik (69,2%), meskipun hipertensi tercatat pada 29,1% pasien. Sebagian besar pasien, yaitu 92,7%, juga tidak memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma. Sebanyak 46 pasien (83,6%) tercatat memiliki tekanan intraokular (TIO) yang tinggi (>21 mmHg), dan jenis glaukoma yang paling sering dijumpai adalah glaukoma fakomorfik, yang dialami oleh 17 pasien (30,9%). Kesimpulan: Proporsi kasus glaukoma di Klinik Mata Utama Maluku pada tahun 2024 tercatat sebesar 0,55%, dengan karakteristik pasien yang didominasi oleh kelompok usia 55–64 tahun, berjenis kelamin laki-laki, menunjukkan gejala nyeri mata, memiliki tekanan intraokular yang tinggi, serta jenis glaukoma yang paling sering dijumpai adalah glaukoma fakomorfik.