Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN TERAPI ASERTIF PADA PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI RSKD DUREN SAWIT JAKARTA TIMUR: IMPLEMENTATION OF ASSERTIVE THERAPY IN PATIENTS WITH A RISK OF VIOLENT BEHAVIOR AT DUREN SAWIT DRUG CENTER, EAST JAKARTA Risha, Elizabeth
HelFin Journal Vol. 2 No. 2 (2025): Juli
Publisher : Fakultas Vokasi Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/helfin.v2i2.7182

Abstract

Risiko perilaku kekerasan merupakan salah satu respon marah yang diekspresikan dengan melakukan ancaman, mencederai diri sendiri maupun orang lain. Strategi preventif untuk mencegah risiko perilaku kekerasan mencakup meningkatkan kemampuan perawat, melatih penderita berkomunikasi dan mengungkapkan kemarahan, serta Terapi Asertif untuk meningkatkan interpersonal dalam berbagai situasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan asuhan keperawatan jiwa dan penerapan terapi asertif pada pasien risiko perilaku kekerasan dalam meningkatkan periaku yang asertif supaya dapat memutuskan beperilaku sesuai keinginan dan mampu mengekspresikan diri dengan nyaman. Metode yang digunakan adalah deskriptif berupa studi kasus menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi keperawatan.Studi kasus ini diberikan pada dua pasien dimulai dari pre-test menggunakan scooring RUFA, diikuti dengan pemberian strategi pelaksanaan (SP) 1-5 antara lain secara fisik dengan tarik nafas dalam dan memukul bantal/kasur; secara sosial/verbal dengan meminta, menolak, dan mengungkapkan perasaan dengan sopan dan baik; secara spiritual dengan dzikir/berdoa, meditasi berdasarkan agama yang dianut; psikomarkologi dengan rutin minum obat, tidak putus obat, mampu mengenali obat, pemberian terapi asertif, dan diakhiri dengan post-test menggunakan scooring RUFA. Hasil studi kasus pada kedua pasien menunjukkan perbedaan hasil scooring RUFA dan perbedaan reaksi ketika dilakukan pendekatan dan strategi pelaksanaan. Memberikan asuhan keperawatan jiwa harus membangun hubungan saling percaya antara pasien dengan perawat supaya dapat meningkatkan rasa percaya diri pasien karena membuat situasi pasien lebih tenang dan suasana hati yang baik akan mengurangi risiko perilaku kekerasan.
Terapi Kelompok Terapeutik Memperkuat Pencapaian Integritas Diri Lansia: Therapeutic Group Therapy Strengthens the Achievement of Self-Integrity in the Elderly Wawo, Balbina Antonelda Marled; Risha, Elizabeth; Sisilia, Sisilia; Dwiliana, Dwiliana
Jurnal Abdi Keperawatan dan Kedokteran Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Abdi Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Chakra Brahmanda Lentera Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55018/jakk.v4i2.96

Abstract

The increasing elderly population and the prevalence of degenerative diseases with residual symptoms require promotive efforts to maintain physical and mental health. Therapeutic Group Therapy (TGT) is considered effective in improving elderly self-integrity, but its scientific application is still limited. This community service project employed a quasi-experimental one-group posttest-only design involving 15 healthy elderly participants in Cawang Subdistrict, East Jakarta. The TGT intervention consisted of two sessions addressing adaptation to biological, sexual, and cognitive changes. Data on self-integrity achievement were collected using a questionnaire and analyzed descriptively. All participants achieved maximum self-integrity scores (>6) after the intervention. The elderly reported increased enthusiasm for life, improved self-confidence, reduced anxiety, and greater social engagement. These findings indicate that TGT is effective as a community-based intervention to enhance psychological and social well-being in the elderly, consistent with previous research. TGT is recommended as a routine intervention model in community elderly health programs to improve quality of life and prevent psychological problems.