<![CDATA[Petani bunga mawar potong Kecamatan Paronpong Kabupaten Bandung Barat, dalam melaksanakan usahanya, kurang memahami mengenai Literasi keuangan . Hal ini akan mempengaruhi terhadap keberlangsungan usaha yang dijalankannya. Beberapa yang tidak dilakukan oleh petani bunga mawar di Kecamatan Parongpong tidak pernah melakukan pencatatan secara rutin, sehingga petani tidak berapa keuntungan yang diperoleh. .Tujuan penelitian untuk menggambarkan pelaksanaan, seberapa besar pengaruh dan faktor-faktor apa saja yang menghambat dan upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan literasi keuangan dalam upaya mempertahankan keberlangsugan usaha yang dijalankan. Metode yang diguakan metode kuantitatif dan jumlah responden sebanyak 33 responden. Hasil penelitian diperoleh terdapat pengaruh antara Literasi Keuangan dengan Keberlangsungan Usaha. Faktor penghambat dan pendukung Literasi Keuangan dan Keberlangsungan diantaranya, Kurangnya Edukasi Keuangan, Terbatasnya akses informasi dan dukungan lembaga keuangan, Keterbatasan Modal dan Manajerial Usaha, Minimnya pemanfaatan teknologi digital, Kurangnya kesadaran tentang pengelolaan keuangan. Selain itu terdapat juga faktor pendorong, Menegelola Resiko, Mengakses Permodalan, Meningkatkan daya saing serta potensi pertumbuhan bisnis. Implikasi Teoritis dan Praktis. diharapkan para petani bunga mawar potong dapat memahami literasi keuangan bertujuan untuk meningkatkan keberlangsungan usaha dan diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan informasi dan dapat memberikan masukan terhadap UMKM yang dalam hal ini adalah petani bunga mawar potongSaran untuk petani bunga mawar potong sebaiknya petani memiliki keiginan memahami literasi keuangan terutama terkait pengelolaan keuangan dimana perlu untuk mencatat keuangan secara lebih detail dan terus dilakukan agar mengetahui berapa keutungan yag diperoleh karena hal ini akan mempengaruhi terhadap keberlangsungan usaha yang dijalankan.]]>
