Kajian ini dimaksud untuk menjelaskan bagaimana pengaruh pandemi covid-19 terhadap sektor pertanian yang berpengaruh pada ketahanan pangan nasional. Maka dari itu fokus kajian ini adalah untuk mengetahui collaborative government antara pemerintah, masyarakat, ataupun pihak terkait dalam menyediakan kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk di Indonesia melalui arahan dari Kementerian Pertanian melalui peningkatan produksi pertanian di dalam negeri sehingga mampu menekan harga pangan menjadi stabil, terlebih lagi pada penduduk perkotaan yang jarang terdapat lahan pertanian melalui program Urban Farming. Penelitian ini berfokus pada Kota Bandung sebab Kota Bandung telah menerapkan konsep Kampung Berkebun melalui kegiatan bercocok tanam masal. Hal tersebut terjadi karena adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman, sehingga mengakibatkan semakin sempitnya lahan untuk bercocok tanam. Penelitian ini menggunakan metode Studi Literature dengan menganalisis berbagai hasil dan informasi dari penelitian terdahulu. Analisis berbagai informasi dilakukan dengan mengumpulkan berbagai sumber tertulis dengan beberapa dokumen yang relevan. Hasil dari penelitian ini adalah collaborative governance yang terjalin dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di masa pandemic, khususnya di Kota Bandung melalui implementasi dari kebijakan urban farming, lebih dominan dilakukan oleh masyarakat. Melalui kebijakan program urban farming berdampak positif bagi Kota Bandung sendiri. Maka dari itu dengan berhasilnya kebijakan urban farming di Kota Bandung mencerminkan collaborative government yang berjalan secara efektiv dan efisien.