Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Pendidikan Dan Self Efficacy Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Mlandingan Situbondo Devi Laylatul Masruroh; Dr. Ro’isah; Ainul Yaqin Salam
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 9 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i9.1918

Abstract

Diare pada balita berpeluang lebih besar terjadi pada ibu yang berpendidikan rendah dibandingkan dengan ibu yang pendidikannya tinggi, sehingga orang dengan pendidikan tinggi memiliki tingkat self-effiaccy tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan pendidikan dan self eficacy ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Mlandingan Situbondo. Desain penelitian menggunakan retrospektif. Populasi sebanyak 60 responden dan teknik sampling menggunakan purposive sampling sebanyak 52 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitas. Selanjutnya dianalisis menggunakan uji spearmen dan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan pendidikan terakhir ibu sebagian besar adalah pendidikan menengah (SMA/SMK/MA) 35 responden (67,3%), self efficacy tinggi 30 responden (57,7%), diare akut sebanyak 40 responden (76,9%), pendidikan dengan kejadian diare akut 30 responden, self efficacy tinggi dengan kejadian diare akut 28 responden. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pendidikan dengan kejadian diare, adanya hubungan yang signifikan self efficacy ibu dengan kejadian diare, dan adanya hubungan yang signifikan ( p = 0,000 < 0,05 ) pendidikan dan self efficcay ibu dengan kejadian diare. Secara umum pendidikan dan self efficacy ibu merupakan faktor penting terhadap penurunan kejadian diare pada balita. Saran dari peneliti yaitu perlu adanya peningkatan edukasi kesehatan untuk ibu , terutama yang memiliki pendidikan rendah melalui penyuluhan di posyandu, puskesmas, serta penguatan self efficacy ibu melalui pelatihan keterampilan merawat anak, dan petugas kesehatan, kader posyandu diharapkan dapat berperan aktif dalam membina ibu-ibu balita agar memiliki kesadaran dan kemampuan dalam mengantisipasi serta menangani gejala diare sejak dini.
Pengaruh Health Education Dengan Peer Group Terhadap Perilaku Pencegahan Dan Penurunan Angka Kejadian Gastritis Di Pondok Putri Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo Sitti Hajar; Achmad Kusairi; Dr. Ro’isah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i4.1668

Abstract

Gastritis bisa juga disebut maag adalah sebuah peradangan yang terjadi pada mukosa lambung serta dapat bersifat kronis atau juga akut. Gastritis Nyeri pada mukosa lambung, karena organ lambung bisa mengalami kerusakan akibat dari proses peremasan yang terjadi secara terus menerus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh Health Education Dengan Metode Peer group Terhadap Perilaku Pencegahan Dan Penurunan Angka Kejadian Gastritis Di Pondok Putri Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Metode penelitian Pra Eksperimen dengan desain studi one group pre-post desain kuisioner, pertemuan dilakukan 5 kali pertemuan selama 2 minggu, 2 kali dengan peer dan 3 oleh peer kepada group didampingi oleh peneliti, Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling sebanyak 42 responden. Hasil dari penelitian ini didapatkan Perilaku Pencegahan Dan Penurunan Angka Kejadian Gastritis pre-post. Didapatkan hasil dari Perilaku Pencegahan pada pretest mayoritas kategori kurang sebanyak 37 responden (88.1%), kategori Cukup 3 responden (7.1%), dan kategori baik sejumlah 2 responden (4.8%). Pada penurunan angka kejadian kejadian sebelum pemberian edukasi yaitu sejumlah 45 Angka kejadian Gastritis (100.0%), pada perilaku pencegahan post test mayoritas kategori baik sebanyak sejumlah 36 responden (85.7%), kategori Cukup sejumlah 5 responden (11.9%), dan kategori kurang 1 responden (2.4%). Pada penurunan angka kejadian kejadian Gastritis sesudah pemberian edukasi yaitu sejumlah 19 Angka Kejadian Gastritis (100.0%). Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai pvalue: 0.000 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Health Education Dengan Metode Peer group Terhadap Perilaku Pencegahan Dan Penurunan Angka Kejadian Gastritis Di Pondok Putri Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Diharapkan Health Education dengan peer group dapat digunakan untuk mencegah dan meningkatkan pengetahuan santri tentang perilaku pencegahan dan penurunan angka kejadian gastritis. Disarankan kepada santri yang telah mengetahui tentang perilaku pencegahan gastritis dan juga bagaimana untuk penurunan angka kejadian gastritis untuk menjelaskan kepada teman sebaya yang berada di pesantren.
Pengaruh Terapi Butterfly Hug Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Dan Self Compassion Pada Penderita Hipertensi Di Desa Karangbong Pajarakan Delia Agustin; Dr. Ro’isah; Iin Aini Isnawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 11 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i11.1990

Abstract

Penatalaksanaan hipertensi tidak hanya fokus pada aspek medis, tetapi juga perlu memperhatikan aspek psikologis melalui intervensi nonfarmakologis. Salah satu terapi yang digunakan adalah Butterfly hug, yaitu teknik relaksasi sederhana untuk membantu mengurangi ketegangan emosional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi Butterfly hug terhadap peningkatan kualitas hidup dan self compassion pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain pre- eksperimental dengan pendekatan onegroup pretest-posttest. Populasi 104, Sampel berjumlah 47 responden yang teknik purposive sampling. Penelitian ini diberikan terapi butterfly hug. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner WHOQOL-BREF untuk mengukur kualitas hidup dan Self compassion Scale (SCS) untuk mengukur tingkat self compassion . Data yang diperoleh dianalisis menggunakan bantuan SPSS dengan Uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian didapatkan kualitas hidup sebelum intevensi, mayoritas kategori buruk sebanyak 39 (83,0%). Setelah diberikan terapi Butterfly hug, sebanyak 25 (53,2%) dan baik 22 (46,8%). Self compassion pretest mayoritas kategori rendah (63,8%), post test diberikan intervensi Butterfly hug menjadi tinggi (55,3%). Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan ada pengaruh terapi Butterfly hug terhadap kualitas hidup dan self compassion pada penderita hipertensi ( p-value 0,000 (<0,05)). Terapi Butterfly hug dapat menjadi intervensi sederhana yang efektif untuk menurunkan stres dan meningkatkan self compassion, sehingga mampu memperbaiki kualitas hidup penderita hipertensi dan mendukung pengelolaan hipertensi secara holistik.