Penelitian ini dilatar belakangi oleh anak yang cenderung egosentris dan jarang melihat peristiwa dari sudut pandang orang lain. Menanamkan kecerdasan interpersonal, dimana anak membutuhkan pendidikan yang memberikan kesan keindahan, kegembiraan, kesenangan serta pada jiwanya. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menyenangkan adalah kegiatan fun cooking. Kegiatan fun cooking ini mengajak anak untuk berkelompok, berbagi dengan temannya, bekerja sama, dan menghasilkan sebuah karya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak kegiatan fun cooking terhadap kecerdasan interpersonal pada anak kelompok B di Pos PAUD Bina Tunas Bangsa, Karawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Subyek penelitian berjumlah 10 anak kelompok B dan informan merupakan guru dan kepala sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakkan teknik analisis tematik. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh delapan anak yang tingkat prestasi perkembangannya sangat baik, lebih tinggi dibandingkan dua anak yang memperoleh tingkat prestasi perkembangan sesuai harapan. Hal ini telah tercapai sesuai dengan standar tingkat pencapaian perkembangan anak, namun hasilnya belum sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan. This research was motivated by the observation that children tend to be egocentric and seldom consider events from the perspectives of others. Fostering interpersonal intelligence requires providing children with educational experiences that cultivate joy, harmony, and meaningful engagement. One effective activity is fun cooking, which encourages children to work collaboratively, share with peers, and create products together. The purpose of this study was to explore the impact of fun cooking activities on the interpersonal intelligence of children in Group B at the Bina Tunas Bangsa PAUD Post, Karawang. A qualitative approach with a case study design was employed. The research subjects consisted of 10 children from Group B, while teachers and the principal served as key informants. Data were collected through observation, interviews, and documentation, and analyzed using thematic analysis. The findings revealed that eight children demonstrated a very good level of developmental achievement, while two children reached the expected level. These results suggest that the developmental achievements of the children met the expected standards, although they were not entirely optimal and still showed certain limitations.