Azharotul Ulumiyah, Azharotul Ulumiyah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Keberhasilan Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Studi Kasus Porsema Universitas Sebelas Maret Bahar, Anisa; Azharotul Ulumiyah, Azharotul Ulumiyah; Malikal Balqis, Malikal Balqis
Jurnal Mahasiswa: Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Mahasiswa Juni 2025
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/rcmxnd76

Abstract

Mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa telah menjadi pendekatan yang semakin diandalkan dalam menyelesaikan konflik sosial tanpa harus menempuh jalur litigasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas mediasi dalam menangani kasus kekerasan yang terjadi pada ajang Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa (Porsema) di Universitas Sebelas Maret (UNS). Studi ini mengkaji proses mediasi yang difasilitasi oleh pihak universitas dan melibatkan pelaku, korban, serta perwakilan lembaga mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk menganalisis secara mendalam peristiwa kekerasan dalam kegiatan Porsema dan proses mediasi yang dilakukan sebagai alternatif penyelesaian sengketa. Data dikumpulkan dari berbagai sumber termasuk berita daring, keterangan resmi universitas, dokumen hasil mediasi, serta literatur ilmiah yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan mediasi ditentukan oleh beberapa faktor utama, yaitu keterbukaan komunikasi antarpihak, netralitas mediator, dan kesepakatan berbasis keadilan restoratif. Mediasi yang dilaksanakan pada 25 Oktober 2024 berhasil mencapai kesepakatan damai dengan beberapa poin utama yaitu, pelaku bertanggung jawab menanggung seluruh biaya pengobatan korban, kedua pihak saling memaafkan, dan kesepakatan untuk tidak melanjutkan kasus ke ranah hukum. Mediasi tidak hanya mampu meredam eskalasi konflik, tetapi juga membangun kembali hubungan sosial antarmahasiswa yang sempat terganggu. Proses ini memberikan ruang bagi pelaku untuk bertanggung jawab secara moral dan sosial, serta membuka jalan bagi korban untuk memperoleh pemulihan psikologis dan emosional. Penelitian ini menegaskan bahwa mediasi dapat menjadi mekanisme penyelesaian yang efektif dalam menangani konflik kekerasan di lingkungan kampus, asalkan dilaksanakan secara transparan dan partisipatif.