Kegiatan bercocok tanam pada lingkunganperkotaan menghadapi beberapa rintangan, sepertiketerbatasan ruang dan waktu. Hal ini dikarenakan lahan hijauyang semakin mengecil dan juga padatnya kesibukanmasyarakat yang tinggal di perkotaan. Hidroponik menjadisolusi bercocok tanam yang efisien di tengah keterbatasan lahandi perkotaan. Namun meskipun hidroponik menjadi solusiefisien untuk bercocok tanam di lahan terbatas, pemantauankualitas air seperti pH dan TDS masih dilakukan secaramanual. Hal ini menyebabkan ketidaktepatan dalampengaturan nutrisi, yang dapat menghambat pertumbuhantanaman dan mengurangi hasil panen. Contohnya, nilaikeasaman air yang tidak terkontrol dapat menyebabkan akarmembusuk atau tanaman keracunan nutrisi Hidroponik hadirsebagai salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh masyarakatperkotaan untuk mengatasi keterbatasan lahan karena dapatdilakukan di dalam rumah. Namun, pemeliharaan hidroponikmemiliki cara pemantauan yang lebih rumit dibandingkantanaman biasa. Pada tanaman hidroponik, pemilik harusmelakukan pemantauan keasaman air dan juga nilai kualitasair yang dilakukan dengan alat ukur. Maka diperlukan sebuahsistem dengan tujuan untuk memudahkan pemilik hidroponikdalam melakukan pemantauan kualitas hidroponik nya. Sistemsmart indoor farming atau pertanian pintar didalam ruanganini dibuat agar pemilik hidroponik dapat melakukanpemantauan dari telepon seluler masing-masing denganmemanfaatkan teknologi visible light communication dan jugainternet of things. Sistem ini mampu mengirimkan data keaplikasi telegram pada telepon seluler pemiliknya denganmemanfaatkan cahaya lampu pada tanaman hidroponik.Kata kunci— Hidroponik, Kualitas air, Visible LightCommunication, Internet of Things