UMKM Batik Yusri Bangkit merupakanprodusen batik di Trusmi, Cirebon, yang memproduksi batiktulis, cap, dan kombinasi. Selama periode November 2023hingga Oktober 2024, ditemukan tingkat produk cacat (Produkcacat) rata-rata sebesar 5%, melebihi target maksimalperusahaan yaitu 3%. Jenis batik kombinasi tercatat memilikitingkat Produk cacat tertinggi, yaitu sebesar 8,3%. Tingginyatingkat cacat ini menyebabkan peningkatan biaya produksi,penurunan kualitas produk, serta berkurangnya keuntungan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebabkecacatan dan memberikan usulan perbaikan menggunakanmetode Six Sigma dengan pendekatan DMAIC (Define,Measure, Analyze, Improve, Control). Alat bantu yangdigunakan meliputi CTQ, Peta Kendali, DPMO, DiagramPareto, Fishbone, dan 5W+1H. Hasil analisis menunjukkanbahwa faktor penyebab cacat berasal dari aspek manusia,metode, mesin, lingkungan, dan material. Nilai DPMO tercatatsebesar 746,666 dengan level sigma 3,18. Usulan perbaikandifokuskan pada pelatihan karyawan, perawatan alat,pengaturan ulang prosedur kerja, dan pengendalian bahanbaku. Implementasi perbaikan ini, diharapkan UMKM dapatmenurunkan tingkat Produk cacat dan meningkatkan kualitasproduk.Kata kunci— Six Sigma, DMAIC, Produk Cacat, UMKM,Batik, Pengendalian Kualitas