Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Tingkat Kepuasan Ormawa Terhadap Pelayanan Kemahasiswaan Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) Importance Analysis Performance (IPA) Dan Customer Satisfaction Index (CSI) Nurulloh, Ikhwan; Yanyan Ramdhani, Ade; Iqbal Faturohman, Muhammad
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kemahasiswaan di perguruan tinggiberperan penting dalam pengembangan potensi mahasiswa melaluipartisipasi dalam organisasi mahasiswa (ORMAWA). Surveilapangan menunjukan kepuasan terhadap 37 responden ORMAWAdengan 12 pertanyaan skala Likert menunjukkan hasil beragam:4,18% sangat tidak puas, 29,48% tidak puas, 32,68% netral,31,68% puas, dan 2,21% sangat puas. Responden yang netralumumnya merasa kurang puas karena kesenjangan fasilitas,anggaran, dukungan antar ORMAWA, miskomunikasi, kurangnyaketerbukaan antara kemahasiswaan dan ORMAWA, serta masalahanggaran yang lambat dan tidak mencukupi. Hal inimengindikasikan perlunya peningkatan pada pelayanankemahasiswaan agar sesuai dengan harapan ORMAWA. Olehkarena itu, perlu peningkatan kualitas pelayanan kemahasiswaan,terutama dalam pelayanan kepada Ormawa. Tujuan Penelitianadalah untuk memberikan usulan perbaikan atau prioritas utamaperbaikan pelayanan, sehingga Ormawa merasa puas sepenuhnya.Proses penentuan usulan perbaikan akan menggunakan metodeService Quality, Importance Performance Analysis, dan CustomerSatisfaction Index. Hasilnya menujukan bahwa ttingkat kepuasanmahasiswa (CSI) terhadap layanan Bidang Kemahasiswaan TelkomUniversity Purwokerto masih perlu ditingkatkan, dengan nilai66,83% yang masih di bawah kategori sangat puas (di atas 81%).Analisis Importance Performance Analysis (IPA) mengidentifikasilima atribut prioritas utama yang perlu diperbaiki: kesesuaianpelayanan dengan standar, solusi yang sesuai kebutuhan ormawa,keakuratan informasi staf, proses pengajuan kegiatan tanpapenundaan, dan bimbingan administrasi serta penyaluran dana.Upaya perbaikan yang disarankan meliputi digitalisasi sistemterintegrasi, panduan urgensi pengajuan kegiatan, dan peningkatankualitas pelatihan staf. Analisis fishbone juga mengidentifikasifaktor-faktor penyebab ketidakpuasan, seperti kurangnya pelatihanstaf, tidak adanya sistem terintegrasi, dan tekanan terkaitpengajuan kegiatan dadakanKata kunci— ORMAWA, Kemahasiswaan, PengangkatanLayanan, Servqual, Fishbone
Strategi Peningkatan Pengunjung Pasar Tradisional Berdasarkan Perilaku Konsumen Dengan Metode K-MEANS Dan SWOT (Studi Kasus: Pasar Wage Purwokerto) Tri Lestari, Sofiana; Yanyan Ramdhani, Ade; Qista Karima, Halim
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar tradisional mengalami tantangan besar akibat persaingan dengan pasar modern dan e-commerce, yangmenyebabkan penurunan jumlah pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi peningkatan kunjungan ke Pasar Wage Purwokerto berdasarkan perilaku konsumen menggunakan metode K-Means dan SWOT. Metode K-Means digunakan untuk mengelompokkan konsumen berdasarkan pola belanja mereka, sedangkan analisis SWOT mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang menyebabkan penurunan pengunjung adalah ketidaknyamanan fasilitas, kebersihan yang kurang terjaga, dan minimnya promosi digital. Berdasarkan hasil analisis, tiga strategi utama yang diusulkan adalah peningkataninfrastruktur fisik pasar untuk menciptakan lingkungan yang lebih nyaman, peningkatan kebersihan guna meningkatkandaya tarik konsumen, serta digitalisasi layanan yang berfungsi sebagai promosi dan branding. Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan Pasar Wage Purwokerto dapat meningkatkan daya saingnya, menarik lebih banyak pengunjung, serta mempertahankan perannya sebagai pusat ekonomi lokal yang berkelanjutan di tengah persaingan pasar modern.Kata kunci— Clustering, K-Means, SWOT, Pasar Tradisional, Peningkatan Pengunjung
Analisis Pemilihan Supplier Aspal Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Di PT. Satria Buana Pamulang Sakti Zakysyahir Wardana, Daffa; Yanyan Ramdhani, Ade
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan supplier merupakan langkah pentingdalam memastikan keberhasilan proyek konstruksi. PT. SatriaBuana Pamulang Sakti menghadapi permasalahan dalammenentukan supplier aspal karena sebelumnya menggunakanmetode intuitif. Kesalahan dalam pemilihan pemasok dapatmenyebabkan pemborosan waktu, biaya tambahan, danpenurunan kualitas proyek, seperti pada kasus aspal hotmixyang membutuhkan biaya perbaikan hingga Rp150.000–Rp300.000 per meter persegi. Metode Analytic Hierarchy Process(AHP) dapat diterapkan untuk mengatasi hal ini denganmempertimbangkan empat kriteria utama yaitu kualitas,harga, ketepatan pengiriman, dan reputasi. Data diperolehmelalui wawancara dan kuesioner, lalu dianalisis untukmenentukan bobot dan prioritas setiap alternatif pemasoksecara objektif dan terukur. Hasil evaluasi menunjukkanbahwa untuk aspal Pen 60/70, PT. Bintang Djaja memiliki skortertinggi (0,467), PT. Hutama Prima unggul untuk emulsi(0,656), dan PT. Aidil Prapta Adibrata untuk solar industri(0,579).Kata kunci—Supplier, AHP, Kualitas, Harga, Pengiriman,Reputasi
Analisis Pemilihan Supplier Aspal Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Di PT. Satria Buana Pamulang Sakti Zakysyahir Wardana, Daffa; Yanyan Ramdhani, Ade; Qista Karima, Halim
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan supplier merupakan langkah pentingdalam memastikan keberhasilan proyek konstruksi. PT. SatriaBuana Pamulang Sakti menghadapi permasalahan dalammenentukan supplier aspal karena sebelumnya menggunakanmetode intuitif. Kesalahan dalam pemilihan pemasok dapatmenyebabkan pemborosan waktu, biaya tambahan, danpenurunan kualitas proyek, seperti pada kasus aspal hotmixyang membutuhkan biaya perbaikan hingga Rp150.000–Rp300.000 per meter persegi. Metode Analytic Hierarchy Process(AHP) dapat diterapkan untuk mengatasi hal ini denganmempertimbangkan empat kriteria utama yaitu kualitas,harga, ketepatan pengiriman, dan reputasi. Data diperolehmelalui wawancara dan kuesioner, lalu dianalisis untukmenentukan bobot dan prioritas setiap alternatif pemasoksecara objektif dan terukur. Hasil evaluasi menunjukkanbahwa untuk aspal Pen 60/70, PT. Bintang Djaja memiliki skortertinggi (0,467), PT. Hutama Prima unggul untuk emulsi(0,656), dan PT. Aidil Prapta Adibrata untuk solar industri(0,579).Kata kunci—Supplier, AHP, Kualitas, Harga, Pengiriman,Reputasi
Analisis Pengendalian Kualitas Pada UMKM Batik Yusri Bangkit Malady, Ivan; Yanyan Ramdhani, Ade; Faturohman, M. Iqbal
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UMKM Batik Yusri Bangkit merupakanprodusen batik di Trusmi, Cirebon, yang memproduksi batiktulis, cap, dan kombinasi. Selama periode November 2023hingga Oktober 2024, ditemukan tingkat produk cacat (Produkcacat) rata-rata sebesar 5%, melebihi target maksimalperusahaan yaitu 3%. Jenis batik kombinasi tercatat memilikitingkat Produk cacat tertinggi, yaitu sebesar 8,3%. Tingginyatingkat cacat ini menyebabkan peningkatan biaya produksi,penurunan kualitas produk, serta berkurangnya keuntungan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebabkecacatan dan memberikan usulan perbaikan menggunakanmetode Six Sigma dengan pendekatan DMAIC (Define,Measure, Analyze, Improve, Control). Alat bantu yangdigunakan meliputi CTQ, Peta Kendali, DPMO, DiagramPareto, Fishbone, dan 5W+1H. Hasil analisis menunjukkanbahwa faktor penyebab cacat berasal dari aspek manusia,metode, mesin, lingkungan, dan material. Nilai DPMO tercatatsebesar 746,666 dengan level sigma 3,18. Usulan perbaikandifokuskan pada pelatihan karyawan, perawatan alat,pengaturan ulang prosedur kerja, dan pengendalian bahanbaku. Implementasi perbaikan ini, diharapkan UMKM dapatmenurunkan tingkat Produk cacat dan meningkatkan kualitasproduk.Kata kunci— Six Sigma, DMAIC, Produk Cacat, UMKM,Batik, Pengendalian Kualitas
Implementasi Metode Quality Function Deployment Terhadap Inovasi Produk Pada UMKM Mochi Sweet Bonds Sila Wijaya, Ikfanza; Yanyan Ramdhani, Ade; Fatimah, Lina
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UMKM Mochi Sweet Bonds mengalamipenurunan penjualan meskipun telah melakukanpromosi melalui berbagai media, termasuk Instagram.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhanpelanggan dan mengusulkan inovasi produkmenggunakan metode Quality Function Deployment(QFD). Data diperoleh melalui kuesioner terhadap 100responden dan dianalisis menggunakan pendekatanHouse of Quality (HOQ). Hasil penelitian menunjukkanbahwa pelanggan menginginkan varian rasa baru,bentuk mochi yang konsisten, dan promosi yang menarik.Atribut teknis yang menjadi prioritas antara lain qualitycheck pasca produksi dan pengembangan varian rasatradisional. Strategi teknis seperti penambahan tepungpada permukaan mochi, penggunaan cetakan, sertapenjadwalan promo bulanan diidentifikasi sebagai solusiutama. Penerapan QFD dalam penelitian ini memberikanarah strategis bagi UMKM dalamKata kunci— UMKM, Mochi Sweet Bonds, QFD,House of Quality, Inovasi Produk
Penerapan Metode Dmaic Dalam Pengendalian Kualitas Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Konveksi Hf Mandiri Febriawan, Najmadan; Rachmawaty, Dina; Yanyan Ramdhani, Ade
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tingginya cacatproduksi tas gendong bayi di HF Mandiri pada Oktober 2024–Februari 2025. Meskipun kapasitas tetap 50 unit perhari,proporsi cacat naik dari 8,23% menjadi 11,08%. Batasantoleransi proporsi cacat sebesar 10%. Masukan penelitianberupa data produksi, data inspeksi produksi dan observasilingkungan kerja. Keluaran berupa rekomendasi perbaikanmutu dan evaluasi hasil implementasi. Cacat produk yangbertambah berdampak pada biaya dan kepuasan pelanggan.Kondisi saat ini menunjukkan gap mutu pada kualitasproduksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan DMAIC bagikonveksi. Solusi dilakukan dengan mengidentifikasi jenis cacatdan menggunakan SIPOC untuk memetakan alur produksiagar dapat diketahui letak tahapan yang sering terjadi cacatproduk, Baseline kualitas produksi menggunakan P-Chart danDPMO, mencari cacat dominan menggunakan pareto diagramdan identifikasi berbagai faktor penyebab masalah melaluifishbone diagram serta 5 Whys untuk pendalaman akarmasalah. Empat tindakan perbaikan diterapkan yaitupenambahan lampu kerja sesuai standar, pembuatan SOP barudalam poster, pergantian jarum dan alat potong secara berkala,serta penempatan QC di area produksi. Hasil menunjukkanDPMO turun dari 33.730,03 menjadi 12.777,78 dan level sixsigma naik dari 3,33 menjadi 3,73, membuktikan solusi yangdiimplementasikan efektif meningkatkan kualitas produksi.Kata kunci— DMAIC, konveksi, sigma, DPMO