Maternal health is a global development problem in several countries, especially in developing or underdeveloped countries, mothers are still very vulnerable when giving birth. Postpartum or postpartum hemorrhage is the most common cause of maternal death due to hemorrhage, which accounts for 25% of all maternal deaths in the world. Postnatal bleeding usually occurs within the first 24 hours after birth. The aim of this research is to determine the factors associated with the incidence of postpartum hemorrhage at Bakti Timah Pangkalpinang Hospital in 2022-2023. This research uses a case control study research design. Case control. Data collection uses secondary data which is medical record data. The population in this study was 1002 mothers giving birth at RSBT in 2022-2023, with a sample of 104 divided into 52 case samples and 52 control samples. The case group in this study was parturient mothers who experienced postpartum hemorrhage and the control group in this study was parturient mothers who did not experience postpartum haemorrhage. This research was conducted in August 2024. This data was analyzed using the Chisquare Test. The results of the analysis show that there is a significant relationship between maternal age with p-value=0.002 OR=3.600 (95%CI 1.548–8.371), there is a significant relationship between parity and the incidence of postpartum hemorrhage with p-value=0.000 OR=0.194 (95 %CI 0.079–0.477), and there is a significant relationship between anemia and the incidence of postpartum hemorrhage with p- value = 5.099 OR=5.099 (95%CI 1.940–13.399). The conclusion of this study is that mothers aged <20 and >35 years are more at risk of experiencing postpartum hemorrhage than mothers aged 20-35 years. Multiparous mothers are more at risk of postpartum hemorrhage than primiparous respondents. Anemic mothers are more at risk of postpartum hemorrhage than non-anemic mothers. Keywords: Postpartum hemorrhage, Age, Anemia, Obstetric history Abstrak Kesehatan ibu adalah salah satu masalah pembangunan global di beberapa negara, terutama di negara-negara berkembang atau belum berkembang, para ibu masih sangat rentan ketika melahirkan. Perdarahan pasca-salin atau postpartum adalah penyebab tersering dari kematian ibu akibat perdarahan, yang menyumbang 25% dari semua kematian ibu di dunia. Perdarahan setelah kelahiran biasanya terjadi dalam 24 jam pertama setelah kelahiran. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian perdarahan postpartum di RS Bakti Timah Pangkalpinang Tahun 2022- 2023. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi case control. Case control. Pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder yang merupakan data rekam medis. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin di RSBT tahun 2022-2023 yang berjumlah 1002, dengan sampel sebanyak 104 yang terbagi menjadi 52 sampel kasus dan 52 sampel kontrol. Adapun kelompok kasus pada penelitian ini adalah ibu bersalin yang mengalami perdarahan postpartum dan kelompok kontrol pada penelitian ini adalah ibu bersalin yang tidak mengalami perdarahan postpartum. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2024. Data ini dianalisis menggunakan Uji Chisquare. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan p-value=0,002 OR=3,600 (95%CI 1,548–8,371), ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian perdarahan postpartum dengan p-value=0,000 OR=0,194 (95%CI 0,079–0,477), dan ada hubungan yang bermakna antara anemia dengan kejadian perdarahan postpartum dengan p-value =5,099 OR=5,099 (95%CI 1,940–13,399). Kesimpulan penelitian ini adalah usia ibu <20 dan >35 tahun lebih berisiko mengalami perdarahan postpartum daripada umur ibu 20-35 tahun. Ibu dengan multipara lebih beresiko mengalami kejadian perdarahan Postpartum dibandingkan dengan responden yang primipara, Ibu dengan anemia lebih berisiko mengalami perdarahan postpartum daripada ibu tidak anemia Kata Kunci: Pendarahan postpartum, Umur, Anemia,Riwayat Obstetri.