Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DAN KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN TATA BIDANG JABATAN DI PEMERINTAHAN DESA LAUT DENDANG Junika Simanungkalit; Dodi Pramana; Lastiar Silaen; Herlisa Fitri
Jurnal Administrasi Perkantoran Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Administrasi Perkantoran
Publisher : Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran UNIMED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam bagaimana gaya kepemimpinan partisipatif dan komunikasi organisasi mempengaruhi efektivitas pengelolaan tata bidang jabatan di Pemerintahan Desa Laut Dendang. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan fokus pada interaksi antara pemimpin dan bawahan dalam konteks pengelolaan jabatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan partisipatif memiliki pengaruh positif terhadap tata kelola jabatan dengan meningkatkan keterlibatan dan motivasi pegawai. Pemimpin yang aktif meminta masukan dari bawahan menciptakan rasa partisipasi, yang berkontribusi pada peningkatan keterlibatan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, komunikasi yang efektif antara pemimpin dan bawahan berperan penting dalam meningkatkan kinerja dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Kemudahan dalam berkomunikasi dan adanya umpan balik konstruktif memperkuat kepercayaan diri bawahan, yang berdampak positif pada kualitas kerja mereka. Pemimpin yang melibatkan bawahan dalam proses pengambilan keputusan memberikan rasa memiliki yang lebih dalam terhadap hasil kerja, sehingga meningkatkan motivasi dan kinerja pegawai. Selain itu, komunikasi yang terstruktur dan informasi yang jelas membantu bawahan memahami tugas dengan lebih baik, mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahpahaman, dan meningkatkan efisiensi kerja. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa penerapan gaya kepemimpinan partisipatif dan komunikasi yang efektif tidak hanya meningkatkan keterlibatan pegawai, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan harmonis. Dampak utama dari penelitian ini terletak pada peningkatan efektivitas organisasi melalui penerapan gaya kepemimpinan yang inklusif. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi pemimpin di pemerintahan desa untuk menerapkan praktik komunikasi yang lebih baik dan melibatkan bawahan secara aktif dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat meningkatkan efektivitas tata kelola jabatan di masa depan. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa penerapan gaya kepemimpinan partisipatif dan komunikasi yang efektif tidak hanya meningkatkan keterlibatan pegawai, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan harmonis.
Analisis Peran dan Dampak Lembaga Keuangan Internasional terhadap Kemandirian Ekonomi Negara Berkembang Junika Simanungkalit; Dahlya Panjaitan; Fresthy Simanjuntak; Prischilla Sitinjak; Hasyim
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 Published
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i04.36507

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran serta dampak lembaga keuangan internasional seperti International Monetary Fund (IMF), Bank Dunia, dan Asian Development Bank (ADB) terhadap kemandirian ekonomi negara berkembang, dengan fokus pada kasus Indonesia. Dalam konteks globalisasi, lembaga keuangan internasional berfungsi sebagai penyedia bantuan finansial sekaligus pengarah kebijakan ekonomi melalui program reformasi struktural. Namun, intervensi tersebut sering kali menimbulkan dilema antara stabilitas makroekonomi jangka pendek dan kemandirian ekonomi jangka panjang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi literatur terhadap berbagai sumber empiris dan teoretis dari periode 2019–2024. Hasil kajian menunjukkan bahwa peran lembaga keuangan internasional tidak selalu bersifat negatif; efektivitasnya sangat bergantung pada kapasitas institusi nasional dan arah kebijakan domestik. Indonesia, misalnya, berhasil memperbaiki stabilitas fiskal pasca-krisis 1998, tetapi masih menghadapi tantangan dalam mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman luar negeri dan meningkatkan daya saing industri nasional. Temuan penelitian ini menegaskan bahwa kemandirian ekonomi dapat tercapai apabila negara mampu memanfaatkan bantuan internasional sebagai sarana penguatan kapasitas produksi domestik dan inovasi kebijakan fiskal. Dengan demikian, kerja sama dengan lembaga keuangan internasional seharusnya diposisikan sebagai kemitraan strategis yang saling menguntungkan, bukan sebagai bentuk subordinasi ekonomi.