The digital era has significantly transformed the mindset and behavior of Generation Z, including their understanding of Islamic values such as birrul walidain (devotion to parents). This study aims to examine authentic hadiths (hadith shahih) that emphasize the obligation of filial piety and to analyze the level of understanding and implementation of this value among Generation Z in the digital age. This research employs a qualitative method with a living hadith approach and thematic analysis of hadiths from Sahih al-Bukhari and Sahih Muslim, supported by secondary data from Islamic education and digital culture journals. The findings reveal that birrul walidain embodies essential moral, social, and spiritual values that shape Islamic character. However, in the digital context, these values often experience a shift due to the influence of individualistic and instant lifestyles. Nevertheless, technology can also serve as a positive medium to revive filial devotion through digital communication and creative da’wah content. Therefore, strengthening birrul walidain values through education, family example, and digital media becomes a strategic effort to build a faithful, well-mannered, and respectful Generation Z in the modern era. ABSTRAK Perkembangan era digital telah membawa perubahan signifikan terhadap pola pikir dan perilaku Generasi Z, termasuk dalam cara mereka memaknai nilai-nilai keagamaan seperti birrul walidain (bakti kepada orang tua). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hadis-hadis shahih yang menjelaskan kewajiban berbakti kepada orang tua serta menganalisis tingkat pemahaman dan implementasinya di kalangan Generasi Z di era digital. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan living hadis dan analisis tematik terhadap hadis-hadis dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, serta pengumpulan data sekunder dari jurnal-jurnal pendidikan Islam dan budaya digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa birrul walidain merupakan nilai moral, sosial, dan spiritual yang sangat penting dalam membentuk karakter Islami. Namun, di era digital, nilai ini sering mengalami pergeseran makna akibat pengaruh budaya individualistik dan gaya hidup instan. Meskipun demikian, teknologi juga dapat menjadi sarana positif untuk menghidupkan kembali nilai bakti kepada orang tua melalui komunikasi digital dan konten dakwah kreatif. Dengan demikian, penguatan nilai birrul walidain melalui pendidikan, keteladanan keluarga, dan media digital menjadi langkah strategis untuk membentuk Generasi Z yang beriman, berakhlak mulia, dan berbakti kepada orang tua.