Latar Belakang : Pembelajaran IPA berperan penting dalam membentuk siswa yang berpikir kritis dan peduli lingkungan. Namun, pembelajaran masih didominasi hafalan konsep tanpa keterkaitan dengan kehidupan nyata. Project-Based Learning (PBL) menjadi alternatif yang efektif karena melibatkan siswa dalam proyek nyata yang menumbuhkan green behavior. Meski demikian, penerapan PBL masih menghadapi kendala seperti keterbatasan sarana dan kesiapan guru, sehingga diperlukan kajian sistematis untuk menilai efektivitasnya dalam pembelajaran IPA. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Project-Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan fokus pada pembentukan green behavior siswa. Metode : Penelitian ini menggunakan metode systematic review dengan mengacu pada pedoman PRISMA. Data dikumpulkan melalui penelusuran artikel yang terbit antara tahun 2021–2024. Dari hasil pencarian awal sebanyak 87 artikel, sebanyak 25 artikel memenuhi kriteria inklusi untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil dan Pembahasan : Hasil kajian menunjukkan bahwa PBL efektif meningkatkan pemahaman konsep IPA, keterampilan berpikir kritis, literasi sains, serta motivasi dan keterlibatan siswa. Integrasi isu lingkungan lokal, proyek konservasi, teknologi digital, dan Sustainable Development Goals (SDGs) semakin memperkuat pembentukan perilaku ramah lingkungan. Kendala utama meliputi keterbatasan waktu pembelajaran, sarana prasarana, dan keterampilan guru. Kesimpulan : Kajian ini menegaskan bahwa PBL tidak hanya relevan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA, tetapi juga strategis dalam membentuk generasi SMP yang cerdas, kreatif, kolaboratif, dan peduli lingkungan.