Burnout merupakan kondisi psikologis yang ditandai kelelahan emosional, fisik, dan mental akibat tekanan berkepanjangan, yang banyak dialami mahasiswa, guru, tenaga kesehatan, dan pekerja. Kondisi ini menuntut adanya solusi nonfarmakologis yang sederhana, murah, dan sesuai konteks budaya masyarakat. Pengabdian masyarakat ini bertujuan mengembangkan serta mengimplementasikan integrasi yoga tradisional dengan musik daerah sebagai terapi relaksasi sekaligus upaya pencegahan burnout di Desa Waringin, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif melalui model training by doing, melibatkan mahasiswa, guru, tenaga kesehatan, pekerja, kelompok PKK, karang taruna, dan lansia. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, sosialisasi, implementasi praktik yoga dengan iringan musik daerah, evaluasi, dan pendampingan. Instrumen evaluasi berupa pre-test dan post-test, observasi keterampilan praktik, kuisioner kepuasan, serta wawancara mendalam. Musik tradisional yang digunakan adalah gamelan sederhana dan suling khas Lombok Timur. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta lebih dari 30% serta keterampilan yoga tradisional yang lebih baik. Lebih dari 80% peserta merasa rileks, tenang, dan bersemangat setelah kegiatan. Wawancara mendalam mengungkapkan integrasi musik daerah membuat latihan lebih menyenangkan sekaligus memperkuat identitas budaya. Kesimpulannya, integrasi yoga tradisional dan musik daerah efektif sebagai terapi relaksasi, pencegahan burnout, serta pelestarian budaya.