Rinayanthi , Ni Made
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Jenis Lemak Terhadap Hasil Pembuatan Roti Nixon , Michael; Rinayanthi , Ni Made
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 5 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i5.441

Abstract

Roti adalah salah satu jenis makanan yang memiliki popularitas dan minat yang cukup tinggi di semua kalangan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa, biasanya roti sering dijadikan sarapan atau seringkali roti dijadikan sebagai menu sarapan atau sekedar peneman untuk minum kopi atau teh. Jenis lemak yang digunakan dalam pembuatan roti dapat menentukan kualitas dan daya tahan roti yang dihasilkan serta biaya produksi yang dikeluarkan. Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah untuk memberikan tambahan pengetahuan mengenai jenis lemak terbaik yang menghasilkan kualitas roti yang paling baik. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dimana seluruh jenis informasi data yang diperoleh dari lapangan dinyatakan dalam bentuk angka. Hasil dari penelitian ini, tekstur yang mendapatkan point tertinggi adalah mentega dengan 4,2 dan margarin 3,5 dan untuk rasa mentega mendapatkan poin 4,6 dan margarin 3,9. Biaya produksi yang dikeluarkan untuk 16 biji roti adalah Rp. 20.369. Bread is a type of food that is quite popular and in demand by various groups ranging from children to adults. Bread is frequently used as breakfast or as a companion to drink coffee or tea. The use of various types of fat in the production of bread to determine quality, durability, and production costs. The benefit of this research is that it increases knowledge about the quality of good bread by using the best fat. The descriptive quantitative data analysis technique was used in the research, which is the type of data in which all information is collected from the field and expressed numerically. The results of this study show that the texture that gets the highest point is butter with 4.2 and margarine 3.5 and for the taste of butter it gets 4.6 points and margarine 3.9. The production cost for 16 loaves of bread is Rp. 20,369.
Kualitas Keripik Berbahan Dasar Pelepah Pohon Pisang Raja Putra , I Putu Andika Pratama; Rinayanthi , Ni Made
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 6 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i6.450

Abstract

Keripik tergolong cemilan ataupun makanan ringan dengan bentuk irisan tipis yang banyak dikenal di antara masyarakat sebab sifat yang dimiliki yakni tidak terlalu mengenyangkan, gurih, renyah dan beraneka rasa misalnya pedas, asin, dan manis. Oleh karena itu, penulis berinisiatif mengembangkan inovasi dalam memanfaatkan pelepah pohon pisang raja sebagai bahan utamanya dalam pembuatan keripik. Karenanya, tujuan yang dibawa penelitian ini yakni guna mengetahui inovasi keripik berbahan dasar pelepah pohon pisang raja yang dilihat berdasar aspek kuesioner, uji organoleptik, serta biaya produksi pembuatan keripik pelepah pohon pisang raja. Untuk penelitian ini memanfaatkan data berjenis kuantitatif dan data kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif, analisis biaya dan analisis deskriptif kuantitif yakni teknik analisis yang dipakai peneliti. Hasilnya memperlihatkan bahwasannya keripik batang pisang raja menghasilkan warna yang menarik, rasa yang sangat enak, tekstur yang renyah, serta aroma yang sedap. Dari aspek biaya yang dihabiskan dalam produksi adalah Rp. 10.375/ 15 pcs. Harga 1 pcs keripik batang pisang raja adalah Rp. 691. Chips are snacks or snacks in the form of thin slices that are very popular among the public because they are crunchy, savory, not too filling and are available in various flavors such as salty, spicy, and sweet. Therefore, the author took the initiative to develop innovations in utilizing the midrib of the plantain tree as the main ingredient in making chips. Therefore, this study aims to determine the innovation of chips made from plantain tree midribs in terms of organoleptic test aspects, questionnaires, and production costs of making plantain tree midrib chips. In this study, the types of quantitative data and qualitative data were used. The data analysis technique used is descriptive qualitative analysis, quantitative descriptive analysis, market analysis, and cost analysis. The results of this study indicate that the plantain stem chips produce a very good taste, attractive color, crunchy texture, and delicious aroma. From the aspect of the cost spent in production is Rp. 10.375/ 15 pcs. The price of 1 pcs of plantain stem chips is Rp. 691.
Studi Motivasi dan Semangat Kerja Karyawan pada Masa Pandemi Covid-19 Fransisca , Fransisca; Koerniawaty , Francisca Titing; Rinayanthi , Ni Made
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 7 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i7.471

Abstract

Pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia, tidak hanya berdampak pada dunia kesehatan, tetapi juga sangat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat. Salah satu industri yang sangat terdampak oleh pandemi adalah industri pariwisata, di mana di dalamnya terdapat sektor akomodasi wisata atau perhotelan. Sektor ini secara umum didominasi oleh perusahaan besar baik dalam negeri maupun milik asing, sektor perhotelan lumpuh beberapa bulan terakhir. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmat (2018) dan Clarissa (2017) perbedaannya adalah teknik analisis yang digunakan dimana penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dilakukan pada masa pandemi Covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Motivasi dan Semangat Kerja Karyawan di Astagina Resort Legian Pada Masa Pandemi Covid-19. Tempat penelitian yaitu di Astagina Resort Legian, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2021 sampai dengan Juni 2021 berlokasi di Gg. Bulan, Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 3 narasumber. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan triangulasi dengan Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Motivasi Karyawan mulai menurun dampak dari fenomena pandemi Covid-19 yang terjadi sehingga manajemen melakukan kebijakan yang berdampak pada menurunnya take home pay karyawan, pengurangan karyawan, serta penambahan jobdesk bagi karyawan yang masih bertahan. Semangat kerja karyawan juga mengalami penurunan akibat menurunnya motivasi kerja terlihat dari beberapa indikator semangat kerja yang tidak tercapai. Dari penelitian ini disarankan agar pihak manajemen bisa memberikan motivasi psikologis kepada karyawan agar tetap dapat bertahan di masa yang sulit ini. The Covid-19 pandemic that is currently sweeping the world has not only had an impact on the world of health, but has also greatly affected all aspects of people's lives. One of the industries that has been badly affected by the pandemic is the tourism industry, in which there is a tourist accommodation or hotel sector. This sector is generally dominated by large companies both domestic and foreign-owned, the hotel sector has been paralyzed in recent months. This research is a replication of previous research conducted by Rahmat (2018) and Clarissa (2017) the difference is the analytical technique used where this research uses a qualitative approach and was carried out during the Covid 19 pandemic. This study aims to find out how Employee Motivation and Morale at Astagina Resort Legian During the Covid-19 Pandemic. The research location is at Astagina Resort Legian, this research was carried out from March 2021 to June 2021 located at Gg. Bulan, Legian, Kuta, Badung Regency, Bali. The sample in this study amounted to 3 sources. Data collection techniques in this study used observation, interviews and documentation. Data analysis uses triangulation with Data Reduction, Data Presentation, and Conclusion Drawing. The results showed that employee motivation began to decline as a result of the Covid-19 pandemic phenomenon that occurred so that management implemented policies that had an impact on reducing employee take home pay, reducing employees, and adding job desks for employees who were still surviving. Employee morale also decreased due to decreased work motivation as seen from several indicators of morale that were not achieved. From this research it is suggested that management can provide psychological motivation to employees so they can survive in this difficult time.
Prosedur Penyimpanan Dressing di The Finns Beach Club Wiyanto , Verrel Geraldy; Rinayanthi , Ni Made
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 7 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i7.487

Abstract

Ketatnya persaingan bisnis yang terjadi menuntut pengusaha pada sektor pariwisata harus mempertahankan loyalitas pelanggan demi keberlangsungan usahanya. Keberadaan wisata memunculkan potensi usaha bisnis yang sangat terbuka bagi seluruh pihak di Bali. Salah satu jenis wisata yang digemari oleh wisatawan asing maupun lokal adalah Beach Club. Beach Club yang cukup terkenal di Bali adalah The Finns Beach Club. Dimasa pandemic Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), The Finns Beach Club berupaya untuk memutus rantai penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada sektor pariwisata dengan menerapkan Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau yang biasa di kenal dengan CHSE. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi, fasilitas peralatan, serta prosedur dan teknik penyimpanan Dressing yang digunakan di The Finns Beach Club. Responden dalam penelitian ini adalah chef atau staff yang bertugas pada saat peneliti melakukan pengamatan di The Finns Beach Club berjumlah 3 (tiga) orang. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif yang pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) The Finns Beach Club Canggu, Bali menggunakan teknik FIFO (First In First Out), (2) Kondisi dan Fasilitas yang di gunakan untuk menyimpan Dressing sangat baik dan memadai untuk menjaga kualitas Dressing agar tetap fresh saat akan di gunakan, (3) Dalam pengelolaan Dressing, The Finns Beach Club telah menerapkan 7 (tujuh) prinsip HACCP. Dilihat dari hasil penelitian tersebut, The Finns Beach Club Canggu telah memberikan pelayanan yang sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) guna menjaga kualitas dari produk yang akan disajikan kepada para customers. For the sake of business continuity, entrepreneurs in the tourism industry must preserve client loyalty due to the intense commercial competition. In Bali, the presence of tourism increases the potential for a very open business environment for all stakeholders. The Beach Club is a style of tourism that is enjoyed by both foreign and local tourists. The Finns Beach Club is the most famous beach club in Bali. The Finns Beach Club aims to break the chain of transmission of Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) in the tourism industry by applying Cleanliness (Cleanliness), Health (Health), Safety (Security), and Environmental Sustainability (Environmental Sustainability) or CHSE. This study intends to examine The Finns Beach Club's circumstances, equipment amenities, and dressing storage procedures and techniques. The three respondents in this study were cooks or personnel on duty at The Finns Beach Club when researchers conducted their observations. Utilizing interview, observation, and documentation approaches, a qualitative research methodology is employed to acquire data. The results indicated that (1) The Finns Beach Club Canggu, Bali followed the FIFO (First In First Out) method, and (2) the conditions and facilities used to store the dressings were extremely good and adequate to retain the dressings' quality and keep them fresh until they were delivered to the store. The Finns Beach Club has applied seven HACCP concepts in clothing management. The Finns Beach Club Canggu has adhered to the Standard Operating Procedure (SOP) in order to preserve the quality of the items that will be delivered to consumers, based on the findings of the research.
Crepes dengan Penambahan Kunyit sebagai Pewarna Alami Dewi, Ni Putu Ayu Padma; Rinayanthi , Ni Made
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Februari 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i2.728

Abstract

Tujuan dari penelitian crepes dengan penambahan kunyit sebagai pewarna alami adalah untuk mengetahui kualitas crepes yang ditambahkan kunyit berdasarkan segi warna, aroma, rasa, tekstur, serta untuk mengetahui daya tahan, menganalisis minat konsumen terhadap crepes dengan penambahan kunyit serta jumlah biaya produksi yang diperlukan untuk pembuatan crepes dengan penambahan kunyit. Pendekatan penelitian menggunakan penelitian experimen dan menggunakan metode kuantitatif, penelitian eksperimen dilakukan dengan membuat crepes dengan penambahan kunyit sebagai pewarna alami, dan diuji oleh 20 panelis dengan uji organoleptik, dan analisis minat konsumen serta uji daya tahan. Hasil penelitian ini berupa kualitas crepes dengan penambahan kunyit sebagai pewarna alami adalah sangat enak dari segi rasa, beraroma sedap, tekstur yang crispy dan mempunyai warna yang sangat menarik. Pada hasil uji daya tahan crepes dengan penambahan kunyit yang sudah dipanggang mampu bertahan selama 2 hari untuk warna yang menarik, aroma, dan rasa yang dapat dikonsumsi dan mampu bertahan selama 2 jam untuk tekstur yang crispy. Pada hasil analisis biaya untuk pembuatan crepes dengan penambahan kunyit sebagai pewarna alami memerlukan biaya Rp. 30.000,-. The purpose of research on crepes with the addition of turmeric as a natural dye is to determine the quality of the crepes added with turmeric in terms of color, aroma, taste, texture, then to know the durability, analyzing consumer interest in crepes with the addition of turmeric and how much production costs are needed in making crepes with the addition of turmeric. The research approach used is experimental research and uses quantitative methods, This experimental research was carried out by making crepes with the addition of turmeric as a natural dye, then tested by 20 panelists with organoleptic tests, and analysis of consumer interest and durability tests.The results of this study are the quality of the crepes with the addition of turmeric as a natural dye which is very good in terms of taste, has a delicious aroma, crispy texture and has a very attractive color. From the results of the endurance test, crepes with the addition of turmeric can last for 2 days for an attractive color, aroma, and taste that can be consumed and can last for 2 hours for a crispy texture. From the results of the cost analysis to making crepes with the addition of turmeric as a natural dye, it costs Rp. 30.000,-.
Penerapan Prosedur Pelayanan Breakfast A La Carte selama Masa Pandemi Covid-19 Mudara, I Made Bayu; Rinayanthi , Ni Made
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Maret 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i3.745

Abstract

Penerapan prosedur adalah pelayanan yang dilakukan ketika ingin menyajikan makanan kepada tamu. Penerapan prosedur pelayanan breakfast a la carte di Rama Beach Resort and Villas dimana pramusaji menyambut tamu yang datang ke restoran, menyanyakan nomor kamar tamu, nama tamu, dan jumlah tamu yang akan sarapan. Penelitian ini mengenai penerapan prosedur pelayanan breakfast a la carte di Rama Beach Resort and Villas selama masa pandemi covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi saat pelayanan a la carte dan bagaimana seharusnya penerapan SOP yang baik di Dewi Shinta Restaurant Rama Beach Resort and Villas. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder melalui observasi dan wawancara. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi tentang SOP yang diterapkan di Rama Beach Resort and Villas. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terdapat 2 prosedur pelayanan A La Carte breakfast yang tidak sesuai dengan Standard Operational Procedure. Prosedur yang belum diterapkan adalah unfolding the guest napkin, please the guest choose the food at the menu. The apllication procedures are services that are carried out when you want to serve food to guests. Implementation of a la carte breakfast service procedures at Rama Beach Resort and Villas where the waiter welcomes guests who come to the restaurant, asks for the guest room number, guest name, and number of guests who will have breakfast. This research concerns the implementation of a la carte breakfast service procedures at Rama Beach Resort and Villas during the Covid-19 pandemic. The purpose of this research is to find out what are the obstacles faced when serving a la carte and how good SOPs should be implemented at Dewi Shinta Restaurant Rama Beach Resort and Villas. This study uses primary and secondary data through observation and interviews. Data was collected by observing SOPs applied at Rama Beach Resort and Villas. Based on the results of observations made, there were 2 procedures for A La Carte breakfast services that were not in accordance with the Standard Operational Procedure. And the procedure that has not been implemented is unfolding the guest napkin, please the guest choose the food in the menu.
Pengaruh Jenis Lemak Terhadap Hasil Pembuatan Roti Nixon , Michael; Rinayanthi , Ni Made
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 5 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i5.441

Abstract

Roti adalah salah satu jenis makanan yang memiliki popularitas dan minat yang cukup tinggi di semua kalangan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa, biasanya roti sering dijadikan sarapan atau seringkali roti dijadikan sebagai menu sarapan atau sekedar peneman untuk minum kopi atau teh. Jenis lemak yang digunakan dalam pembuatan roti dapat menentukan kualitas dan daya tahan roti yang dihasilkan serta biaya produksi yang dikeluarkan. Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah untuk memberikan tambahan pengetahuan mengenai jenis lemak terbaik yang menghasilkan kualitas roti yang paling baik. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dimana seluruh jenis informasi data yang diperoleh dari lapangan dinyatakan dalam bentuk angka. Hasil dari penelitian ini, tekstur yang mendapatkan point tertinggi adalah mentega dengan 4,2 dan margarin 3,5 dan untuk rasa mentega mendapatkan poin 4,6 dan margarin 3,9. Biaya produksi yang dikeluarkan untuk 16 biji roti adalah Rp. 20.369. Bread is a type of food that is quite popular and in demand by various groups ranging from children to adults. Bread is frequently used as breakfast or as a companion to drink coffee or tea. The use of various types of fat in the production of bread to determine quality, durability, and production costs. The benefit of this research is that it increases knowledge about the quality of good bread by using the best fat. The descriptive quantitative data analysis technique was used in the research, which is the type of data in which all information is collected from the field and expressed numerically. The results of this study show that the texture that gets the highest point is butter with 4.2 and margarine 3.5 and for the taste of butter it gets 4.6 points and margarine 3.9. The production cost for 16 loaves of bread is Rp. 20,369.
Kualitas Keripik Berbahan Dasar Pelepah Pohon Pisang Raja Putra , I Putu Andika Pratama; Rinayanthi , Ni Made
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 6 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i6.450

Abstract

Keripik tergolong cemilan ataupun makanan ringan dengan bentuk irisan tipis yang banyak dikenal di antara masyarakat sebab sifat yang dimiliki yakni tidak terlalu mengenyangkan, gurih, renyah dan beraneka rasa misalnya pedas, asin, dan manis. Oleh karena itu, penulis berinisiatif mengembangkan inovasi dalam memanfaatkan pelepah pohon pisang raja sebagai bahan utamanya dalam pembuatan keripik. Karenanya, tujuan yang dibawa penelitian ini yakni guna mengetahui inovasi keripik berbahan dasar pelepah pohon pisang raja yang dilihat berdasar aspek kuesioner, uji organoleptik, serta biaya produksi pembuatan keripik pelepah pohon pisang raja. Untuk penelitian ini memanfaatkan data berjenis kuantitatif dan data kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif, analisis biaya dan analisis deskriptif kuantitif yakni teknik analisis yang dipakai peneliti. Hasilnya memperlihatkan bahwasannya keripik batang pisang raja menghasilkan warna yang menarik, rasa yang sangat enak, tekstur yang renyah, serta aroma yang sedap. Dari aspek biaya yang dihabiskan dalam produksi adalah Rp. 10.375/ 15 pcs. Harga 1 pcs keripik batang pisang raja adalah Rp. 691. Chips are snacks or snacks in the form of thin slices that are very popular among the public because they are crunchy, savory, not too filling and are available in various flavors such as salty, spicy, and sweet. Therefore, the author took the initiative to develop innovations in utilizing the midrib of the plantain tree as the main ingredient in making chips. Therefore, this study aims to determine the innovation of chips made from plantain tree midribs in terms of organoleptic test aspects, questionnaires, and production costs of making plantain tree midrib chips. In this study, the types of quantitative data and qualitative data were used. The data analysis technique used is descriptive qualitative analysis, quantitative descriptive analysis, market analysis, and cost analysis. The results of this study indicate that the plantain stem chips produce a very good taste, attractive color, crunchy texture, and delicious aroma. From the aspect of the cost spent in production is Rp. 10.375/ 15 pcs. The price of 1 pcs of plantain stem chips is Rp. 691.
Studi Motivasi dan Semangat Kerja Karyawan pada Masa Pandemi Covid-19 Fransisca , Fransisca; Koerniawaty , Francisca Titing; Rinayanthi , Ni Made
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 7 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i7.471

Abstract

Pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia, tidak hanya berdampak pada dunia kesehatan, tetapi juga sangat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat. Salah satu industri yang sangat terdampak oleh pandemi adalah industri pariwisata, di mana di dalamnya terdapat sektor akomodasi wisata atau perhotelan. Sektor ini secara umum didominasi oleh perusahaan besar baik dalam negeri maupun milik asing, sektor perhotelan lumpuh beberapa bulan terakhir. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmat (2018) dan Clarissa (2017) perbedaannya adalah teknik analisis yang digunakan dimana penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dilakukan pada masa pandemi Covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Motivasi dan Semangat Kerja Karyawan di Astagina Resort Legian Pada Masa Pandemi Covid-19. Tempat penelitian yaitu di Astagina Resort Legian, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2021 sampai dengan Juni 2021 berlokasi di Gg. Bulan, Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 3 narasumber. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan triangulasi dengan Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Motivasi Karyawan mulai menurun dampak dari fenomena pandemi Covid-19 yang terjadi sehingga manajemen melakukan kebijakan yang berdampak pada menurunnya take home pay karyawan, pengurangan karyawan, serta penambahan jobdesk bagi karyawan yang masih bertahan. Semangat kerja karyawan juga mengalami penurunan akibat menurunnya motivasi kerja terlihat dari beberapa indikator semangat kerja yang tidak tercapai. Dari penelitian ini disarankan agar pihak manajemen bisa memberikan motivasi psikologis kepada karyawan agar tetap dapat bertahan di masa yang sulit ini. The Covid-19 pandemic that is currently sweeping the world has not only had an impact on the world of health, but has also greatly affected all aspects of people's lives. One of the industries that has been badly affected by the pandemic is the tourism industry, in which there is a tourist accommodation or hotel sector. This sector is generally dominated by large companies both domestic and foreign-owned, the hotel sector has been paralyzed in recent months. This research is a replication of previous research conducted by Rahmat (2018) and Clarissa (2017) the difference is the analytical technique used where this research uses a qualitative approach and was carried out during the Covid 19 pandemic. This study aims to find out how Employee Motivation and Morale at Astagina Resort Legian During the Covid-19 Pandemic. The research location is at Astagina Resort Legian, this research was carried out from March 2021 to June 2021 located at Gg. Bulan, Legian, Kuta, Badung Regency, Bali. The sample in this study amounted to 3 sources. Data collection techniques in this study used observation, interviews and documentation. Data analysis uses triangulation with Data Reduction, Data Presentation, and Conclusion Drawing. The results showed that employee motivation began to decline as a result of the Covid-19 pandemic phenomenon that occurred so that management implemented policies that had an impact on reducing employee take home pay, reducing employees, and adding job desks for employees who were still surviving. Employee morale also decreased due to decreased work motivation as seen from several indicators of morale that were not achieved. From this research it is suggested that management can provide psychological motivation to employees so they can survive in this difficult time.
Prosedur Penyimpanan Dressing di The Finns Beach Club Wiyanto , Verrel Geraldy; Rinayanthi , Ni Made
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 7 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i7.487

Abstract

Ketatnya persaingan bisnis yang terjadi menuntut pengusaha pada sektor pariwisata harus mempertahankan loyalitas pelanggan demi keberlangsungan usahanya. Keberadaan wisata memunculkan potensi usaha bisnis yang sangat terbuka bagi seluruh pihak di Bali. Salah satu jenis wisata yang digemari oleh wisatawan asing maupun lokal adalah Beach Club. Beach Club yang cukup terkenal di Bali adalah The Finns Beach Club. Dimasa pandemic Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), The Finns Beach Club berupaya untuk memutus rantai penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada sektor pariwisata dengan menerapkan Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau yang biasa di kenal dengan CHSE. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi, fasilitas peralatan, serta prosedur dan teknik penyimpanan Dressing yang digunakan di The Finns Beach Club. Responden dalam penelitian ini adalah chef atau staff yang bertugas pada saat peneliti melakukan pengamatan di The Finns Beach Club berjumlah 3 (tiga) orang. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif yang pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) The Finns Beach Club Canggu, Bali menggunakan teknik FIFO (First In First Out), (2) Kondisi dan Fasilitas yang di gunakan untuk menyimpan Dressing sangat baik dan memadai untuk menjaga kualitas Dressing agar tetap fresh saat akan di gunakan, (3) Dalam pengelolaan Dressing, The Finns Beach Club telah menerapkan 7 (tujuh) prinsip HACCP. Dilihat dari hasil penelitian tersebut, The Finns Beach Club Canggu telah memberikan pelayanan yang sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) guna menjaga kualitas dari produk yang akan disajikan kepada para customers. For the sake of business continuity, entrepreneurs in the tourism industry must preserve client loyalty due to the intense commercial competition. In Bali, the presence of tourism increases the potential for a very open business environment for all stakeholders. The Beach Club is a style of tourism that is enjoyed by both foreign and local tourists. The Finns Beach Club is the most famous beach club in Bali. The Finns Beach Club aims to break the chain of transmission of Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) in the tourism industry by applying Cleanliness (Cleanliness), Health (Health), Safety (Security), and Environmental Sustainability (Environmental Sustainability) or CHSE. This study intends to examine The Finns Beach Club's circumstances, equipment amenities, and dressing storage procedures and techniques. The three respondents in this study were cooks or personnel on duty at The Finns Beach Club when researchers conducted their observations. Utilizing interview, observation, and documentation approaches, a qualitative research methodology is employed to acquire data. The results indicated that (1) The Finns Beach Club Canggu, Bali followed the FIFO (First In First Out) method, and (2) the conditions and facilities used to store the dressings were extremely good and adequate to retain the dressings' quality and keep them fresh until they were delivered to the store. The Finns Beach Club has applied seven HACCP concepts in clothing management. The Finns Beach Club Canggu has adhered to the Standard Operating Procedure (SOP) in order to preserve the quality of the items that will be delivered to consumers, based on the findings of the research.