Purba, Krismus
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MODERNIZATION IN TOBA BATAK CULTURE: A DESCRIPTIVE STUDY OF MUSICAL CHANGES IN THE SAUR MATUA CEREMONY IN SIBOLGA CITY Sihotang, Wendis Kristover; Purba, Krismus; Joko Tri Laksono
Sorai: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik Vol. 18 No. 1 (2025): July
Publisher : Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/sorai.v18i1.7215

Abstract

Modernization brings significant changes in various aspects of community life, including social, economic, political, and cultural, through the presence of technology. The city of Sibolga on the West Coast of North Sumatra is a multi-ethnic area, inhabited by Minang, Nias, Chinese, Javanese, and Batak Toba groups, with Batak Toba as one of the largest sub-ethnic groups. As times change, the Batak Toba community in Sibolga has also experienced the impact of modernization, especially in the implementation of the traditional saur matua ceremony. The modernization process encourages adjustments in the procedures of the ceremony to remain relevant to people's current lives. Some traditional elements are still maintained, but there are changes, especially in the aspect of traditional music which is now adapted to current needs and tastes. This study uses a qualitative ethnographic method to explore socio-cultural dynamics, especially the traditional music practices of the Batak Toba in the saur matua ceremony in Sibolga. The results of the research show that the change in music in this ceremony is influenced by the entry of Christian values, so that the community seeks to integrate religious teachings with tradition. The music used is now mixed, combining Western instruments with Batak musical instruments, and featuring a repertoire of Batak Toba instrumental music with modern compositions such as Palti Raja. This transformation has generated various community reactions, both support and criticism, which reflect the dynamics between the preservation of tradition and adaptation to the times.
Keberadaan Alat Musik Tiup Barat dalam Penyajian Gondang Husip-Husip Oleh Parsaoran Etnik Yogyakarta: Kajian Hibriditas Musikal Simamora, Boy Lamris I; Purba, Krismus; Purba, Ezra Deardo
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v18i2.13746

Abstract

Seiring perkembangan zaman, penyajian gondang sebagai musik tradisi suku Batak Toba tidak luput dari sentuhan modernitas. Salah satunya adalah keberadaan instrumen tiup Barat dalam penyajian satu repertoar musik tradisi Batak yang paling sering dimainkan dalam upacara adat, Gondang Husip-husip oleh Parsaoran Etnik Yogyakarta. Parsaoran Etnik sebuah grup musik tradisi Batak yang berada di kota Yogyakarta hadir dengan konsep komposisi musik yang berbeda, membawakan komposisi musik yang unik dan inovatif. Penelitian ini mengkaji fenomena hibriditas musikal antara alat musik tiup Barat dalam penyajian Gondang Husip-husip oleh Parsaoran Etnik Yogyakarta, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan musikologi. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan hibriditas musikal tersebut merupakan proses dinamis yang berlangsung dalam tiga tahap: introduksi dan adopsi, eksperimentasi dan penyesuaian, serta pemurnian dan internalisasi. Penyajian Gondang Husip-husip yang memiliki pola struktur lagu A B C C dibalut dengan perpaduan alat musik tiup Barat yang digunakan untuk melodisasi, harmonisai, timbre, penciptaan warna musik yang baru dan memperkaya ekspresi musikal. Hibridisasi ini menghasilkan komposisi dan karakteristik musik baru, seperti penggabungan harmoni Barat, penggunaan teknik improvisasi, perpaduan teknik permainan alat musik Barat dan tradisional Batak, adaptasi komposisi musik Gondang Husip-husip, serta nuansa musik yang lebih modern dan kontemporer. Hibriditas ini menunjukkan kemampuan tradisi musik Batak Toba untuk berkembang dan berinovasi di tengah gempuran modernisasi. Hibridisasi ini juga menghasilkan komposisi dan karakteristik musik baru yang memperkaya ekspresi musikal Gondang Husip-husip.