Latar belakang masalah penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Sosiologi, salah satunya disebabkan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik dalam pembelajaran, maka dari itu penting untuk menggunakan model yang sesuai dengan karakteristik siswa, yaitu model VAK (Visual, Auditory, Kinestetik). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran VAK (Visual, Auditory, Kinestetik) dapat memperbaiki hasil belajar peserta didik. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), dengan desain penelitian oleh Kurt Lewin yang terdiri dari empat tahapan: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (implementing), dan refleksi (reflection). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konstruktivisme, subjek penelitian peserta didik kelas X E 3 SMA N 4 Sumatera Barat. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar dari sepuluh soal pilihan ganda pada setiap pertemuan. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran VAK (Visual, Auditory, Kinestetik) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada siklus I dari 38,88% menjadi 47,22%, pada siklus II dari 61,11% menjadi 86,11%. Awalnya peserta didik masih masih kurang bersemangat dan malu-malu dengan kegiatan bermain peran sederhana. Memperbaiki siklus sebelumnya, dimana peserta didik sudah mampu untuk melibatkan diri dengan antusias mengikuti games yang diberikan dan mampu memahami penelitian yang telah dilakukan kedalam pembelajaran dan melakukan presentasi dengan baik, sehingga pada siklus II hasil belajar peserta didik pun meningkat. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh model VAK (Visual, Auditory. Kinestetik) terhadap hasil belajar peserta didik.