Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Makna Simbolis Dan Nilai Sosial “PORSA” Dalam Upacara Kematian Sayur Matua Adat Simalungun Di Kecamatan Dolog Masagal Desa Raya Usang Purba, Kristiani; Silitonga, Rahmat Kartolo
Artikulasi: Jurnal Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2025): Artikulasi : Jurnal Pendidikan
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/xr37qq83

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna simbolis Porsa dalam upacara kematian Sayur Matua serta nilai sosial yang terkandung di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara dengan tokoh adat, pengamatan langsung, pemuka masyarakat, dan keluarga yang pernah melaksanakan upacara ini, serta studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Porsa memiliki makna simbolis sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum, lambang restu dan persatuan keluarga, serta manifestasi dari solidaritas sosial masyarakat Simalungun. Selain itu, nilai-nilai sosial seperti gotong royong, rasa hormat kepada leluhur, dan menjaga keharmonisan antar anggota masyarakat juga terkandung dalam pemakain Porsa dalam upacara kematian Sayur Matua.Penelitian ini menegaskan bahwa Porsa bukan sekadar tradisi dalam upacara kematian, tetapi juga merupakan cerminan dari sistem nilai dan norma sosial dalam masyarakat Simalungun. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi kajian budaya serta memberikan wawasan bagi generasi muda dalam memahami dan melestarikan tradisi adat Simalungun
Menggali Makna dan Gaya Bahasa dalam Puisi A. Damhoeri Zaylani, Fadhilah Sabrina; Nainggolan , Devi Enjelina; Purba, Kristiani; Pakpahan, Nafisa Aulia Putri
Literasi Bahasa dan Sastra Jurnal Vol. 2 No. 1 (2025): LIBAS Vol. 2 No.1 March 2025
Publisher : Yayasan Tri Edukasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63462/v0e7sf56

Abstract

Three poems by A. Damhoeri, "Seruan," "Bila Masanya?," and "Belum Setara," are discussed in this research. The purpose of this analysis is to examine the themes, meanings, and language styles of the poems. The main issue raised is how these three poems present social and humanitarian problems, and how the language style used reinforces the message. The aim of this research is to identify the main themes, explore the underlying meanings, and analyze how the poet uses language to convey social criticism. Data were collected through reading and analyzing the structure of the poems, using a qualitative approach with textual analysis. The analysis results show that the three poems simultaneously raise the themes of injustice and hope for change. They use various language styles, such as metaphors, personification, and repetition, to effectively convey emotions and moral messages. This study concludes that A. Damhoeri's poems not only serve as works of art but also function as powerful tools for social criticism that provide a deep understanding of the current societal situation.