ABSTRACTSolid medical waste management is a crucial aspect of maintaining environmental safety and health in healthcare facilities. This study aims to analyze internal and external factors influencing the behavior of waste management staff (cleaning service) in solid medical waste management at Hospital X in Jember Regency. The study used an observational analytical design with a cross-sectional approach. The results showed that internal factors, including knowledge, attitudes, and self-efficacy, influence medical waste management behavior. All respondents (100%) had good knowledge and attitudes, but only 21% had high self-efficacy. Meanwhile, among external factors, only infrastructure significantly influenced solid medical waste management behavior, while the role of superiors and work roles did not show a significant relationship (p > 0.05). The most dominant factors influencing solid medical waste management behavior were knowledge, attitudes, self-efficacy, and the availability of infrastructure. These findings emphasize the importance of regular outreach, facility support, and capacity building for staff in safe and effective medical waste management.Keywords: Solid Medical Waste, Officer Behavior, Knowledge, Self-Efficacy, Facilities and Infrastructure. ABSTRAK Pengolahan limbah medis padat merupakan aspek krusial dalam menjaga keselamatan lingkungan dan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku petugas pengolah limbah (cleaning service) dalam pengelolaan limbah medis padat di Rumah Sakit X Kabupaten Jember. Penelitian menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal berupa pengetahuan, sikap, dan self efficacy memiliki pengaruh terhadap perilaku pengolahan limbah medis. Seluruh responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik (100%), namun hanya 21% yang memiliki self efficacy yang tinggi. Di sisi lain, dari faktor eksternal, hanya sarana prasarana yang terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku pengolahan limbah medis padat, sedangkan peran atasan dan peran kerja tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (p > 0,05). Faktor yang paling dominan memengaruhi perilaku pengolahan limbah medis padat adalah pengetahuan, sikap, self efficacy, dan ketersediaan sarana prasarana. Temuan ini menegaskan pentingnya sosialisasi berkala, dukungan fasilitas, dan peningkatan kapasitas petugas dalam pengelolaan limbah medis yang aman dan efektif. Kata Kunci: Limbah Medis Padat, Perilaku Petugas, Pengetahuan, Self Efficacy, Sarana Prasarana.