Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka dan Indeks Pengeluaran Per Kapita Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Jawa Barat Periode 2015-2023 Menggunakan Metode Regresi Linier Berganda Prasistia, Ajeng; Entas, Sefrika
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.2708

Abstract

Kemiskinan masih menjadi salah satu persoalan utama yang dihadapi banyak daerah, termasuk di Jawa Barat. Untuk mencari tahu faktor apa saja yang berpengaruh, penelitian ini menelusuri hubungan antara angka pengangguran terbuka dan tingkat pengeluaran rata-rata penduduk terhadap kondisi kemiskinan di periode 2015–2023. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan analisis regresi linier berganda, sehingga bisa terlihat seberapa besar pengaruh kedua faktor tersebut, baik secara bersama-sama maupun secara terpisah, terhadap tingkat kemiskinan. Data yang dipakai berupa data runtun waktu (time series) yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) serta dokumen resmi lainnya. Sebelum dianalisis lebih lanjut, data terlebih dahulu melewati uji kelayakan model, seperti uji normalitas, multikolinearitas, dan autokorelasi, agar hasilnya valid dan bisa dipercaya. Hasilnya menunjukkan bahwa angka pengangguran terbuka ternyata tidak berpengaruh besar terhadap tingkat kemiskinan, dengan nilai signifikansi 0,835. Sebaliknya, tingkat pengeluaran per kapita justru memiliki pengaruh nyata dan berhubungan negatif dengan kemiskinan, terbukti dari nilai signifikansi 0,018. Artinya, semakin tinggi kemampuan masyarakat dalam melakukan pengeluaran, semakin rendah pula tingkat kemiskinan yang terjadi. Temuan ini menekankan bahwa meningkatkan daya beli masyarakat lebih efektif dalam mengurangi kemiskinan dibanding hanya berfokus pada menekan jumlah pengangguran. Oleh karena itu, hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan penting bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan pembangunan ekonomi. Fokus yang lebih diarahkan pada peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat diperkirakan akan memberi dampak yang lebih nyata dalam menurunkan angka kemiskinan di Jawa Barat.
ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DAN INDEKS PENGELUARAN PER KAPITA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI JAWA BARAT PERIODE 2015-2023 MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINIER BERGANDA Prasistia, Ajeng; Entas, Sefrika
Journal of Data Analytics, Information, and Computer Science Vol. 2 No. 4 (2025): Oktober
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jdaics.v2i4.3060

Abstract

Kemiskinana merupakan indikator penting dalam menilai keberhasilan pembangunan ekoimi suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan indeks pengeluaran perkapita terhadap tingkat kemiskinan di provinsi jawa barat selama periode 2015-2023. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuatitatif engan analisis regresi linier berganda. Data penelitian berupa data sekunder berbentuk time series yang diperoleh dari badan pusat statistik (BPS). Tahap penelitian meliputi pengumpulan data , uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik yaitu adalah uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas, serta analisis regresi berganda yaitu untuk mengetahui pengaruh parsial maupun parsial terhadap variabel-variabel yang di gunakan yaitu tingkat pengangguran terbuka dan indeks pengeluaran terbuka terhadap kemiskinan di provinsi jawa barat. Dan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya TPT (tingkat pengangguran terbuka) tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan dengan nilai (Sig. 0,835 > 0,05). Sedangkan secara simultan, kedua variabel berpengaruh signifikan dengan nilai signifikan 0,039. Temuan ini memperjelas bahwasanya pada pengeluaran per kapita lebih efektif dalam menurunkan tingkat kemiskinan dibandingkan dengan TPT (tingkat pengangangguran terbuka)