Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Influencer Marketing TikTok Shop: Efektivitas Promosi Penjualan dan Edukasi Kesehatan Supriyanto, Budi Fajar; Mayoni, Ni Luh Putu Sri
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.2782

Abstract

Perkembangan media sosial yang pesat, terutama di Indonesia, mendorong munculnya berbagai aplikasi populer, salah satunya TikTok. Pada tahun 2023, TikTok memiliki 109,9 juta pengguna di Indonesia, menjadikannya salah satu platform dengan pengguna terbanyak. Praktisi pemasaran digital mulai menggunakan berbagai strategi untuk meningkatkan penjualan di TikTok Shop seiring popularitas platform e-commerce tersebut. Strategi-strategi ini termasuk mengikuti tren, menggunakan hashtag, memposting konten secara teratur, dan bekerja sama dengan influencer melalui program afiliasi. Di antara strategi-strategi ini, kolaborasi dengan influencer melalui program afiliasi terbukti paling efektif. Influencer dengan banyak pengikut memiliki pengaruh kuat terhadap audiens, menarik lebih banyak pelanggan untuk membeli barang yang mereka promosikan. Penelitian ini melihat bagaimana pengaruh jumlah followers influencer (affiliator) terhadap pendapatan (pendapatan) dari penjualan produk di toko TikTok. Selain itu, penelitian ini melihat bagaimana TikTok dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data dari 52 pengaruh yang dipilih berdasarkan kriteria khusus. Menurut analisis korelasi Pearson, ada hubungan positif moderat antara jumlah pengikut dan pendapatan. Ini berarti bahwa jumlah pengikut tidak selalu sebanding dengan pendapatan. Selain itu, analisis konten postingan menunjukkan bahwa hanya sekitar 7,5 persen konten bertema kesehatan. Hasilnya menunjukkan bahwa strategi influencer marketing harus mempertimbangkan kualitas interaksi dan relevansi audiens, dan bahwa ada kemungkinan besar bahwa TikTok dapat digunakan dengan lebih baik untuk promosi kesehatan.