Kehamilan pada usia remaja dipandang sebagai isu kesehatan yang membutuhkan perhatian lebih dikarenakan kelompok usia ini masih tergolong rentan dalam menjalani proses kehamilan serta persalinan. Aktivitas seksual pada remaja dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan, di antaranya kehamilan yang tidak diinginkan, komplikasi saat kehamilan dan persalinan seperti anemia, ruptur membran preterm, infeksi saluran kemih, penyakit menular seksual, HIV/AIDS, serta efek psikis berupa ibu depresi, stres, hingga putus sekolah. Penelitian ini diarahkan guna mengidentifikasi pengaruh peer group pada tingkat pengetahuan serta sikap siswi mengenai kehamilan yang tidak diinginkan di SMA N 2 Banguntapan Bantul. Metode kuantitatif digunakan dengan rancangan Quasi Experiment Design melalui pendekatan two group (kelompok perlakuan atau intervensi dan kontrol) dengan desain pre-test dan post-test control group. Responden sebanyak 70 orang dipilih dengan teknik Proportioned Stratified Random Sampling dan dikelompokkan menjadi dua yakni kelompok perlakuan serta kelompok kontrol. Instrumen berupa kuesioner dipergunakan untuk mengukur pengetahuan dan sikap. Kelayakan etik penelitian diperoleh melalui surat keputusan nomor 2090/KEP-UNISA/III/2025. Dilakukan uji mann whitney dan menghasilkan angka 0,025 menjadi nilai P Value yang dimiliki variabel pengetahuan sementara angka 0,035 menjadi nilai P Value yang dimiliki variabel sikap, yang artinya kedua variabel <0,05. Temuan ini mengindikasikan bahwasanya pengetahuan dan sikap siswi terkait kehamilan tidak diinginkan di SMA N 2 Banguntapan Bantul dipengaruhi signifikan oleh kelompok sebaya. Simpulan pada penelitian ini bahwa strategi efektif dalam meningkatkan tingkat pengetahuan dan sikap remaja mengenai kesehatan reproduksi salah satunya yakni pengaruh peer group berbasis kelompok teman sebaya. Tambahan informasi serupa dapat dilakukan dengan cara kolaborasi pada puskesmas.