Peternakan sapi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tanah Laut, memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Namun, pengelolaan peternakan sapi yang tidak ramah lingkungan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem, termasuk pencemaran udara, air, dan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan pengembangan peternakan sapi di Kabupaten Tanah Laut dengan pendekatan arsitektur ekologi yang berfokus pada prinsip desain berkelanjutan dan efisiensi sumber daya alam. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan studi kasus yang mengkaji aspek-aspek seperti pemilihan lokasi, desain fasilitas, pengelolaan limbah, serta aspek sosial dan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi di Kabupaten Tanah Laut memiliki potensi yang baik untuk pengembangan peternakan sapi yang ramah lingkungan, dengan kondisi lahan yang mendukung dan aksesibilitas yang memadai. Penerapan prinsip arsitektur ekologi, seperti pengelolaan limbah yang terintegrasi, penggunaan material lokal, dan desain bangunan yang efisien energi, dapat meningkatkan keberlanjutan operasional peternakan. Penelitian ini juga menemukan bahwa keberadaan peternakan sapi dapat memberikan dampak positif pada ekonomi lokal melalui pemberdayaan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. Dengan demikian, pengembangan peternakan sapi berbasis arsitektur ekologi di Kabupaten Tanah Laut sangat layak untuk dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi yang berkelanjutan.